WahanaNews-Nias | Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi lantik Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI yang gantikan Jenderal Andika Perkasa yang masuki masa pensiun.
Yudo yang dilantik di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12), tercatat sebagai perwira tinggi TNI AL pertama yang mengisi jabatan tertinggi TNI selama era pemerintahan Jokowi.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Perwira tinggi TNI AL terakhir yang menjadi Panglima TNI merupakan Laksamana (Purn) Agus Suhartono.
Agus dilantik pada era kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Setelah Suhartono jabatan panglima TNI itu digilir satu jenderal dari TNI AU dan tiga jenderal TNI AD--termasuk Andika.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Yudo Margono merupakan jebolan akademi angkatan laut (AAL) yang lulus sebagai angkatan ke-33 pada 1988 silam.
Selama berkarier di dunia militer, total ada 19 jabatan yang pernah diembannya lulus dari AAL.
Dari seluruh jabatannya itu, Yudo dipercaya menjabat sebagai komandan di delapan tempat yang berbeda.
Di awal perjalanan kariernya, dia pernah mengabdi di kapal perang KRI YNS 332 sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal.
Setelahnya, Yudo kemudian menjabat sebagai Kadep Ops di KRI Ki Hajar Dewantara 364. Ia kemudian berpindah ke KRI Fatahillah 361 sebagai Palaksa.
Karier Yudo kemudian terus merangkak naik setelah dipercaya menjadi Komandan KRI Pandrong 801. Selanjutnya Yudo juga dipercaya menjadi komandan di KRI Sutanto 877 dan KRI Ahmad Yani 351.
Ia juga tercatat mengisi posisi sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) di Tual, Maluku kurun waktu 2004-2008. Yudo kemudian melanjutkan karirnya sebagai Komandan Lanal Sorong, Papua Barat (kini Papua Barat Daya) hingga 2010.
Usai bertugas di Papua, Yudo ditunjuk mengisi jabatan Komandan Satkat Koarmatim. Ia lantas dipercaya menjadi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada 2017.
Selang setahun, Yudo kemudian ditempatkan untuk menjabat sebagai Panglima Komando Armada I yang menduduki wilayah laut Indonesia bagian barat hingga 2019.
Ia kemudian diangkat menjadi Perwira Tinggi bintang tiga atau Laksamana Madya sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.
Saat mengisi posisi Pangkogabwilhan I itu, Yudo dinilai mampu meredam ketegangan di wilayah Natuna, imbas adanya pelanggaran oleh kapal nelayan China pada 2020.
Namanya kemudian juga mencuat ketika terlibat dalam penanganan kasus Covid-19 dan pemulangan WNI dari Cina ke tanah air.
Terakhir, Yudo kembali mendapatkan promosi menjadi Perwira Tinggi Bintang Empat atau Laksamana untuk mengemban posisi sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji.
Laksamana Yudo Margono yang baru dilantik menjadi Panglima TNI memiliki harta kekayaan mencapai Rp17,9 miliar.
Angka tersebut tertera dalam Laporan Harta dan Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang disampaikan Yudo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) per tanggal 22 Maret 2022.
Dilansir dari situs elhkpn.kpk.go.id, total kekayaan Yudo yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak sebesar Rp17.970.088.086.
Sebagian besar harta kekayaan milik Yudo tercatat dalam bentuk tanah dan bangunan.
Total kekayaan dari tanah dan bangunan yang dimiliki Yudo senilai Rp10,45 miliar.
Jumlah kekayaan itu berasal dari 51 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Sidoarjo, Surabaya, Bekasi, Sorong, Bogor, Tangerang, serta Madiun. [rgo/CKZ]