WahanaNews-Nias | Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,72 persen pada kuartal III 2022 kemarin berhasil memberikan pekerjaan bagi 4,25 juta orang.
Dilansir dari WahanaNews.co, Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan penyerapan tenaga kerja itu terjadi pada periode Agustus 2021-Agustus 2022. Dengan realisasi itu, total penduduk Indonesia yang bekerja menjadi 135,30 juta orang.
Baca Juga:
Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jakarta Sebesar 0,32 Persen
"Ekonomi mulai pulih dan tumbuh menguat mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 4,25 juta orang," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (7/11).
Karena keberhasilan itu, Margo menyebut angka pengangguran berhasil ditekan. Berdasarkan data BPS, pada periode Agustus 2021-Agustus 2022 jumlah angkatan kerja bertambah sebanyak 3,57 juta orang. Sedangkan yang berhasil terserap atau masuk sebagai pekerja sebanyak 4,25 juta orang.
Dengan jumlah tenaga kerja terserap lebih banyak dibandingkan jumlah angkatan kerja baru, maka artinya jumlah penduduk yang sebelumnya masuk angkatan kerja dan belum kerja (pengangguran) menjadi penduduk bekerja.
Baca Juga:
Nilai Ekspor Aceh Hingga Triwulan III-2024 Capai 486,1 Juta Dolar AS
"Jika periode Agustus 2021 sampai Agustus 2022 jumlah pengangguran turun dari 6,49 persen menjadi 5,86 persen (turun 680 ribu orang)," jelasnya.
Namun, jika dibandingkan dengan periode Februari 2022 jumlah pengangguran yang saat ini tercatat 8,42 juta orang naik.
BPS mencatat total penduduk usia kerja saat ini berjumlah 209,4 juta orang. Dari jumlah tersebut, yang terserap menjadi angkatan kerja adalah 143,72 juta orang dan bukan angkatan kerja sebanyak 65,70 juta orang.
Dari total angkatan kerja sebanyak 143,72 juta orang yang berhasil menjadi pekerja hanya 135,30 orang. Artinya ada 8,42 juta orang yang menganggur dibandingkan periode Februari hanya 8,4 juta orang.
"Tambahan angkatan kerja tidak semua terserap di pasar kerja, sebagian menjadi pengangguran. Jadi satu sisi pertumbuhan ekonomi mampu menyerap tenaga kerja 4,25 juta orang dan ada tambahan kerja, tapi karena tidak semua mampu diserap, maka sebagian jadi pengangguran," pungkasnya.[zbr/CKZ]