WahanaNews-Nias | Kepemimpinan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dinilai banyak menghadirkan beragam kemaslahatan.
Sehingga mampu meredam konflik politik antar golongan di masyarakat.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fisip Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Budi Suryadi, saat menjadi pembicara dalam Seminar Indonesia Maju bertema Stabilitas Politik Dua Periode Pemerintahan Jokowi di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Menurut Budi, hingga saat ini gaya kepemimpinan Jokowi berhasil menciptakan suasana politik yang saling berimbang, antara pemangku kebijakan dengan kepentingan masyarakat.
Kondisi tersebut, menurut Budi, berbeda drastis dengan era kepemimpinan sebelumnya.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Terutama pada masa Orde Baru kepresidenan Soeharto, yang kental dengan aroma kekuasaan absolut oleh pemerintah.
"Politik sekarang di Presiden Jokowi itu imbang tidak seperti yang saya rasakan pada Orde Baru. Sehingga terus bergulir," ujar Budi di Banjarmasin, Kalsel, Kamis (3/3/2022).
Budi menambahkan, di era sekarang ini, begitu jelas terlihat bahwa pemerintah sangat menghargai suara dari civil society.
Hal tersebut membuat stabilitas politik bangsa menjadi lebih terjaga.
Di samping itu dia juga menilai, di bawah kepemimpinan Jokowi kondisi politik dalam negeri bergerak menjadi lebih dinamis.
Meski begitu, tetap membuat perekonomian lancar bergerak untuk terus menyejahterakan rakyat.
"Dikepemimpinan sipil stabilitas politik kami dinamis dibiarkan berjalan tapi ekonomi juga berjalan," imbuh Budi.
Kedinamisan politik yang sukses diciptakan Jokowi membuat suhu politik Tanah Air tidak melulu memanas.
Dengan begitu turut berimbas pada sisi ketentraman kehidupan masyarakat.
"Saya paling menikmati perjalanan politik sekarang karena politik kita sekarang menjadi lebih dinamis," ucap Budi. [CKZ]