WahanaNews-Nias | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Indonesia tidak lagi impor beras selama 3 tahun terakhir. Pernyataan ini pun dibenarkan oleh Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog, Budi Cahyanto.
"Mengutip omongan pak Presiden Jokowi, kita sudah tidak impor selama bertahun-tahun. Kalau menurut catatan kami sama, kita sudah tidak impor selama 3 tahun," ujar Budi dalam sesi bincang virtual, melansir anugerah.wahananews.co, Jumat (19/8).
Baca Juga:
Pemerintah Tetapkan Peraturan HET Beras Medium dan Premium melalui Bapanas
Menurut dia, itu merupakan buah kolaborasi antara pemerintah dan petani dalam menjaga kecukupan stok bahan pangan utama masyarakat RI tersebut.
"Jadi memang apa yang sudah dilakukan secara bersama-sama di tingkat petani dan diupayakan oleh pemerintah sekarang, karena konsumsi tertinggi karbohidrat kita memang dari beras," ungkapnya.
Secara data, stok cadangan beras pemerintah (CBP) kini ada di kisaran 1,1 juta ton. Jumlah itu dinilai sudah sesuai dengan kebutuhan konsumsi masyarakat ke depan.
Baca Juga:
Jelang Idul Adha, Pemkab Sigi Pantau Stabilitas Harga Beras dan Jagung
“Itu sesuai ketentuan FAO, sesuai rekomendasi Permentan juga, juga yang direkomendasikan para analis. Dengan penduduk Indonesia kurang lebih 260 juta (jiwa) itu kita paling tidak memiliki antara 1-1,5 juta ton”.
"Itu sekarang kita kuasai, kita sebarkan di wilayah Indonesia. Untuk beras sendiri saya pikir stoknya santet kuat, sangat baik. Jadi kita berpeluang untuk ekspor," kata Budi.
Adapun bila merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia sejak 2019 sebenarnya masih mengimpor beras.
Namun bukan untuk kepentingan konsumsi masyarakat umum, tapi untuk didistribusikan ke lokasi seperti hotel, restoran hingga kafe.
Pada 2021 silam, Indonesia masih mendatangkan 407.741,4 ton beras dari sejumlah negara seperti India, Thailand dan Vietnam. Angka tersebut naik dari impor 2020 sebesar 356.286,2 ton.
Jumlah impor beras tertinggi dalam 3 tahun terakhir yakni pada 2019, dimana Indonesia mendatangkan 444.508,8 ton stok impor yang terbanyak dari Pakistan. [jat]