WahanaNews-Nias | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Republik Indonesia Mahfud MD mengatakan, tingkat kepercayaan publik ke Polri tengah merosot.
Oleh sebab itu, Mahfud menyarankan agar Polri melakukan konsolidasi internal bila ingin bangkit.
Baca Juga:
Survei Indikator: Kepercayaan Publik ke Polri Meningkat, Kini Capai 75,3%
Mahfud juga mengungkapkan hal tersebut merespons kasus narkoba yang menyeret Irjen Pol Teddy Minahasa. Kemudian, sederet kasus menonjol lain, yakni meninggalnya ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, serta kasus Ferdy Sambo.
"Satu-satunya jalan bagi Polri itu kalau mau ingin bangkit, konsolidasi internal,” ujar Mahfud ketika ditemui di Gedung Prof. Sudharto Universitas Diponegoro (Undip), Kawasan Tembalang, Kota Semarang, Sabtu (15/10) usai menghadiri Dies Natalis ke-65 Undip sekaligus memberikan orasi ilmiah bertema: Negara, Demokrasi dan Kesejahteraan Rakyat.
Mahfud ingin Polri menghilangkan friksi-friksi di internal mereka. Lupakan yang lalu, mari semua bersatu untuk masa depan.
Baca Juga:
SETARA Institute: Mantra Presisi Pulihkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri
“Sudahlah sekarang mulai semuanya bersatu di dalam perbedaan masa lalu, sekarang bersatu ke masa depan. Itu kalau Polri mau bagus, kalau ndak ya susah. Bisa saling ya begitu-begitu yang terjadi,” kata Mahfud melansir WahanaNews.co.
Polri, lanjut Mahfud, harus betul-betul menata diri dan sadar jika sekarang informasi itu tidak bisa ditutup-tutupi.
“Media sosial yang begitu masif, sehingga kita tidak bisa melakukan sesuatu lalu bersembunyi. Polisi itu sekarang ibarat jatuh, tertimpa tangga, bangun dikejar anjing, meninggal lalu mau dikubur, kuburannya udah penuh. Itu tadi cerita-cerita para Guru Besar,” katanya. [rsy/CKZ]