Nias.WahanaNews.co | Pemerintah memiliki kewajiban untuk menyediakan dan memudahkan akses energi untuk masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar Indonesia (3T).
Untuk mewujudkan hal tersebut, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta kepada BPH Migas dan Pertamina mengintensifkan pembangunan Pertashop, di samping pembangunan Penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga.
Baca Juga:
Pihak Pertamina Pertegas Tidak Ada Aturan Larangan Pertashop Melayani Pembeli BBM Non Subsidi dalam Jerigen
"Program Pertashop yang saat ini sedang dilaksanakan Pertamina bisa masuk ke pelosok-pelosok. Saya rasa ini harus dipercepat, dengan nilai investasi per unit sebesar 200 ribu rupiah, saya rasa Badan Usaha Milik Desa (BUMD) bisa merespon hal ini, memanfaatkan peluang ini, dan bisa menyiapkannya di tiap tiap desa," ujar Arifin Usai saat meresmikan tujuh Penyalur BBM Satu Harga di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (21/12/2021) lalu dilansir wahanalistrik.com.
Tersedianya pasokan energi yang memadai diharapkan dapat meningkatkan mobilitas yang berdampak kepada meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat di seluruh pelosok tanah air.
Menurut Arifin, program penyediaan energi melalui Pertashop dapat dilaksanakan dengan cepat. Untuk itu, BPH Migas dan Pertamina diharapkan dapat mempromosikan program ini di seluruh wilayah, khususnya 3T.
Baca Juga:
Ditegur Oknum yang Mengaku dari Polda Papua Barat, Operator Pertashop Jadi Bingung Melayani Konsumen
Selain dapat mengurangi kelangkaan BBM, investasi yang dikeluarkan badan usaha untuk menyediakan Pertashop dinilai dapat kembali dalam waktu singkat karena ada jaminan keekonomian harga dari Pertamina.
"Fungsi energi adalah menjadi penggerak ekonomi, karena itu jangan sampai energi ini tidak tersedia. Kita harus terus dan meningkatkan kontribusi kepada masyarakat," tegas Arifin.
Direktur Logistik dan Infrastukutr PT Pertamina Mulyono mengatakan, program BBM Satu Harga dan Pertashop sebenarnya hampir sama, yakni menyediakan BBM untuk masyarakat di daerah terpencil, namun produk yang dijual berbeda.
Stasiun Pengisian Bahan Bahan Bakar Umum (SPBU) BBM Satu Harga menjual BBM Bersubsidi, sementara Pertashop menjual BBM Non Subsidi termasuk LPG.
"Tim Pertamina akan mendatangi Bupati di daerah-daerah, kita akan tanyakan mana daerah-daerah yang perlu disediakan pertashop. Kemarin saya datang ke Bupati Cilacap, Pak Bupati langsung minta sebanyak 100 Pertashop. Alhamdulillah Cilacap paling banyak memiliki pertashop karena Bupatinya langsung turun tangan," ujar Mulyono.
Mulyono menegaskan, seluruh program kebijakan Pemerintah terkait penyediaan akses energi untuk masyarakat akan sepenuhnya dilaksanakan Pertamina.
"Pertamina berjanji, berkomitmen akan melaksanakan sebaik-baiknya semua program pemerintah. Kami komit akan mendukung penuh semua penugasan Pemerintah dan inshaaAllah akan kami laksanakan dengan sebaik-baiknya," tutur Mulyono. [CKZ]