WahanaNewsNias | Kasus Covid-19 varian omicron telah menjangkiti 300 pasien di Indonesia. Vaksinasi booster disiapkan untuk mencegah tingginya kesakitan dan kematian akibat virus corona jenis itu.
Dikutip wahananews.co, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyebut tambahan kasus omicron terus naik selama beberapa hari ini dan menyebar ke sejumlah daerah, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali. Ketiga daerah itu dikategorikan sebagai transmisi lokal yang berjumlah 15 kasus.
Baca Juga:
Kerap Disangka Flu Ringan, Ini Tanda-tanda Omicron BA.4-BA.5
Dibanding negara lain, penyebaran omicron di Indonesia lebih rendah. Sementara jumlah kasus omicron di dunia per 4 Januari 2022 mencapai 2,4 juta lebih tinggi dibanding rata-rata penularan per hari sebelum omicron merebak yakni 1 juta kasus per hari.
"Kebanyakan yang terdeteksi adalah orang yang datang dari luar negeri. Karena itu, mereka harus dikarantina," ungkap Menkes Budi di Palembang, Rabu (5/1/2022).
Karena sudah terlanjur menyebar, Menkes Budi meminta semua pihak untuk bersiap menghadapinya. Dinas Kesehatan seluruh daerah harus bersinergi dalam mengantisipasi agar kasus omicron tidak menyebar luas.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Minta Waspadai Kasus Omicron B1.4 dan BA.5 di Indonesia
"Kini omicron sudah masuk di Indonesia. Layaknya perang, situasi itu tidak bisa kita hindari, kita hadapi saja," ujarnya.
Pemerintah pusat sendiri terus mempercepat vaksinasi, termasuk vaksin booster mulai 12 Januari 2022. Harapannya dapat menekan dampak kesakitan dan kematian si penderita.
Kemudian, memperketat semua pintu masuk dilakukan dan optimalisasi karantina bagi orang yang datang dari luar negeri. Menurut dia, vaksin booster yang tersedia sebanyak 140 juta dosis dan daya serap mencapai 50 juta dosis per bulan. Vaksin booster rencananya akan disebarkan kepada daerah yang telah melampui 70 persen vaksin pertama dan 60 persen vaksin kedua.
"Penyaluran vaksin dosis satu dan dua bisa selesai Maret 2022," pungkasnya. [CKZ]