Nias.WahanaNews.co | Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 2.796 bencana alam yang menimpa Indonesia di tahun 2021.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, dari 2.796 kejadian bencana, 35 persen di antaranya merupakan banjir. Kemudian disusul cuaca ekstrem dan tanah longsor.
Baca Juga:
Pemerintah Provinsi Bengkulu Bangun Infrastruktur Jalan dan Jembatan Pasca-Bencana Alam
"Artinya, lebih dari 80 persen kejadian bencana yang terjadi di Indonesia dalam kurun saat Januari sampai Desember itu didominasi oleh bencana hidrometeorilogi, khususnya hidrometeorologi basah," jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (10/12/2021).
Abdul menyebut, sebanyak 642 orang meninggal dunia akibat ribuan bencana. Total korban terdampak 8.121.980 jiwa dan rumah rusak 137.788.
Dari 34 provinsi di Indonesia, wilayah yang paling banyak mengalami kejadian bencana ialah Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Baca Juga:
Pemerintah Sulbar Bangun Tanggul dan Dua Jembatan di Desa Tapandullu Rp21,8 M
"Untuk Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan adalah provinsi-provinsi yang memang secara historis dalam lima tahun terakhir itu merupakan kawasan atau provinsi dengan frekuensi kejadian bencana paling tinggi di Indonesia," paparnya.
Khusus sejak 1 hingga 10 Desember 2021, Abdul mencatat ada 71 kejadian bencana di Tanah Air. Dari total tersebut, 55 di antaranya kejadian banjir dan 16 tanah longsor.
"Dari 71 kejadian ini, di luar kejadian Semeru, itu ada 7 korban meninggal. Di mana, satu korban meninggal longsor dan 6 korban akibat banjir. Banjir juga ada 8 korban hilang dan 9 luka," terang dia.