WahanaNews-Nias | Indonesia menjajaki peluang kolaborasi untuk memproduksi jet tempur Yak-130 dengan perusahaan Rusia, Irkut Corporation.
Penjajakan kerja sama ini terungkap dalam pertemuan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan Direktur Jenderal Irkut Corporation Boginskiy di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
KSP Kawal Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Rico Pasaribu
Dilansir dari WahanaNews.co, Moeldoko mengatakan bahwa pasar Yak-130 bukan hanya Indonesia. Dia memproyeksikan jet tempur Yak-130 bisa dijual ke sejumlah negara di Asia Tenggara. Selain itu, Yak-130 mempunyai reputasi yang baik lantaran keunggulannya.
Yak-130 mempunyai panjang 11,4 meter, rentang sayap 9,8 meter, tinggi 4,76 meter, serta berat lepas landas maksimum mencapai 10.290 kilogram. Jet tempur ini mempunyai jangkauan maksimum 2.100 kilometer, ketinggian maksimum 12.500 meter, dengan kecepatan maksimum 1.060 km per jam. Sebagai penggerak, Yak-130 menggunakan mesin turbofan AI-222-25.
Jet tempur yang terbang perdana pada 1996 ini efektif untuk digunakan sebagai pesawat latih maupun menjalankan misi tempur. Yak-130 bisa diubah menjadi pesawat tempur atau pesawat serang jika diperlukan.
Baca Juga:
Moeldoko Bantah Ada Arahan dari Istana Agar KPK Proses Hasto PDIP
Yak-130 mempunyai sembilan pengait, yakni total enam di kedua sayap, dua di ujung sayap, serta satu di badan pesawat. Pengait dapat membawa beban senjata hingga 3.000 kilogram.
Masa pakai yang lama serta pengoperasian biaya rendah yang ditawarkan Yak-130 mampu meminimaliasi biaya pelatihan operasional.
Yak-130 mengusung desain klasik pesawat bermesin tunggal dengan sayap menyapu posisi tengah serta ekor horizontal yang bisa digerakkan. Ekstensi pada sayap memungkinkan penerbangan terkontrol stabil pada sudut serangan hingga 35 derajat.
Selain itu peralatan avionik canggih dibenamkan pada jet tempur Yak-130, seperti sistem kontrol fly by wire terintegrasi digital, glass cockpit, hingga navigasi digital. Sistem kontrol dengan kemampuan pemrograman ulang memungkinkan penyesuaian stabilitas serta kinerja penanganan yang bertujuan untuk pelatihan.
Yak-130 mendukung pelatihan dasar hingga lanjutan oleh pilot pesawat tempur. Beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Laos, Myanmar, serta Vietnam, sudah menggunakan pesawat ini. [rna/CKZ]