WahanaNews-Nias | Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli atas keberhasilannya menekan angka stunting. Hal ini disampaikan saat evaluasi kinerja kinerja pencegahan dan penurunan stunting tahun 2021, kepada seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara, Medan, Senin (21/03/2022) lalu.
Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Utara, Hasmirizal Lubis. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan implementasi aksi konvergensi stunting masing-masing Kabupaten/Kota dihadapan Tim Penilai Provinsi Sumatera Utara.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Plt. Kepala Bappelitbang Kota Gunungsitoli, Karya S. Bate'e, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa keseluruhan aksi konvergensi pencegahan dan penurunan stunting (8 aksi) di Kota Gunungsitoli pada tahun 2021 telah dilaksanakan dengan baik.
Hal ini dibuktikan dengan menurunnya presentase kasus stunting di Kota Gunungsitoli dari 5,0% (2020) menjadi 4,3% pada akhir tahun 2021.
"Pencapaian ini disadari belumlah maksimal, namun Pemerintah Kota Gunungsitoli telah berkomitmen untuk terus berupaya maksimal mengintervensi kasus stunting melalui penyusunan rencana aksi intervensi secara holistik integratif demi terwujunya generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045," ujar Karya Bate'e.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
Ia mengatakan stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya.
"Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit dan ketika dewasa berisiko untuk mengidap penyakit degeneratif. Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak," terangnya.
Atas pencapaian tersebut, Tim Penilai Kinerja Pencegahan dan Penurunan Stunting Provinsi Sumatera Utara memberikan apresiasi Kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli.