WahanaNews-Nias | Video momen Ketua umum NasDem Surya Paloh sedang menyalami Presiden Joko Widodo (Jokowi) di HUT Golkar viral karena dinilai menunjukkan gestur Jokowi ogah dipeluk Paloh.
Staf khusus (Stafsus) Mensesneg Faldo Maldini menilai tak ada masalah personal antara Jokowi dan Paloh.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
Sabtu (22/10), video viral itu menunjukkan momen Paloh sedang menyalami Jokowi. Paloh terlihat menggunakan jas dan Jokowi terlihat menggunakan kemeja batik.
Jokowi berdiri di sebelah Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Dalam video itu, Paloh terlihat menyalami Jokowi dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya terlihat berada di punggung Jokowi.
Usai bersalaman, tangan kanan Paloh terlihat menepuk-nepuk lengan kiri Jokowi. Paloh terlihat tertawa dalam momen tersebut. Tangan kanan Jokowi juga terlihat menepuk bahu kiri Paloh.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Surya Paloh kemudian melanjutkan bersalaman dengan Wapres ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, serta para tokoh lain yang hadir dalam HUT Golkar yang digelar di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/10).
Potongan video itu kemudian viral. Salah satu akun Twitter menyertakan narasi Jokowi ogah dipeluk Paloh. Ada juga kalimat 'Bahasa tubuh Pak Jokowi tidak bisa membohongi perasaannya' yang ditambahkan dalam video.
Faldo mengatakan tidak ada permasalahan personal antara Jokowi dengan Paloh. Dia mengatakan Jokowi juga menyebut hampir semua tokoh partai saat berpidato dalam acara HUT Golkar ke-58 itu.
"Saya kira tidak ada soal personal, dalam pidato hampir semua nama tokoh disebut Presiden. Tidak ada masalah," ujar Faldo saat ditanya soal video viral itu.
Faldo mengatakan Jokowi bicara soal partai-partai yang harus ikut bergerak menuntaskan persoalan negara. Jokowi, katanya, juga mengingatkan agar partai tak terlalu terburu-buru mencari kandidat pemimpin selanjutnya.
"Dalam pidato, Presiden juga berkali-kali mengatakan harus hati-hati mencari kepemimpinan. Tidak perlu buru-buru. Masalah yang akan dihadapi akan berat, krisis ekonomi dan pangan. Jadi perlu duduk bersama dulu, mendudukkan permasalahan yang jadi tugas selanjutnya," ucapnya.
"Kalau tidak komit lagi dengan visi presiden, ya harusnya ukur diri saja. Datang tampak muka, pergi tampak punggung. Pamit baik-baik," sambung Faldo melansir WahanaNews.co. [zbr]