Nias.WahanaNews.co, Nias Barat -
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak akan berlangsung pada 27 November 2024. Di Kabupaten Nias Barat, hampir dipastikan diikuti dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, yakni pasangan Eliyunus Waruwu-Sozisokhi Hia (Ezokhi) dan pasangan Khenoki Waruwu-Sabaati Gulo (Hebat).
Khusus pasangan Eliyunus Waruwu dan Sozisokhi Hia (Ezokhi), untuk memenangkan Pilkada kali ini telah mempersiapkan Visi "Nias Barat Cerah", dan melengkapi Visi tersebut, Ezokhi mengusung 5 misi.
Baca Juga:
Kukuhkan Tim Ezokhi Mandrehe II, Eliyunus Waruwu Ajak Masyarakat Bersatu Perbaiki Nias Barat
Dengan Visi-Misi yang diusungnya, pasangan ini nantinya diharapkan mampu menata masa depan daerahnya.
Visi-Misi ini juga merupakan wujud dari keinginan dan kontribusi mereka dalam proses pembangunan. Tujuannya satu, yaitu untuk mengubah suatu keadaan menuju ke arah yang lebih baik.
Dalam pemaparan dokumen Visi-Misi dan Program selama 5 tahun ke depan, pada Misi pertama pasangan Ezokhi adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menghasilkan insan cerdas yang profesional, inovatif, berintegritas, dan bermoral tinggi.
Baca Juga:
Simak Misi ke-3 Pasangan EZOKHI di Nias Barat: Prasarana Produktif
Untuk mengimplementasikan misi pertama ini, ada beberapa poin yang dirangkum dalam program prioritas, yakni mulai dari pelaksanaan wajib belajar 12 tahun bagi seluruh masyarakat Nias Barat.
Kemudian penyelenggaraan pendidikan bermutu melalui peningkatan kualitas sarana, prasarana, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan.
Selanjutnya, penyediaan bantuan biaya pendidikan bagi siswa dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu dan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi.
Berikutnya, peningkatan kapasitas SDM aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Nias Barat melalui pelatihan dan studi lanjut. Dan Penyediaan Fasilitas Kendaraan roda dua bagi pemerintah desa.
Untuk mewujudkan misi pertama, Ezokhi menggunakan istilah Cerdas Profesional pemerintah akan menerapkan wajib belajar 12 tahun di wilayah kabupaten Nias Barat.
Siswa dari keluarga tidak mampu akan mendapatkan bantuan pendidikan tambahan dalam bentuk pakaian, sepatu, buku, dan fasilitas lainnya.
Bagi siswa yang telah putus sekolah, maka dapat mengikuti program Paket A, B, dan C, serta membangun sarana dan prasarana pendidikan.
Dengan program ini, diyakini dalam 5 tahun ke depan angka partisipasi murni sekolah akan menjadi 100% hingga tingkat SMA yang saat ini masih berada pada posisi 74,59% (tahun 2023).
Tidak hanya sampai di situ, selanjutnya pemerintah juga akan menyediakan bantuan pendidikan dan beasiswa penuh bagi Mahasiswa pada Program Studi tertentu yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan daerah maupun nasional.
Selain itu, kompetensi para ASN juga akan ditingkatkan melalui pendidikan lanjut, pelatihan, pemagangan, seminar, dan workshop agar lebih profesional, inovatif, dan berintegritas dalam melakukan tugas pelayanan kepada masyarakat.
Bersambung Misi kedua.... [CKZ]