"Bisa sendiri, bisa duaan, bisa ramai-ramai. Terus bisa slow motion, gerakannya pelan, seperti waltz. Terus ada rumba yang breng obreng obreng obrong," kata Megawati.
"Ada rock n' roll, nanti kalau sudah ganti-ganti pasangan. Yang itu ganti sono, yang itu ganti sini," imbuh Presiden kelima RI itu.
Baca Juga:
TKN Hitung Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo Butuh Rp120 Triliun di Tahun Pertama
Menurut Megawati, Jokowi sambil tertawa mengaku paham akan pencerahannya itu. "Oh, saya paham, bu. Paham," katanya menirukan ucapan Jokowi.
"Nah, nanti suasananya kaya gitu. Jadi, lihat saja sekarang, enggak usah mikir-mikir, 'gini aduh kok kita dikurung, kok kita diinikan'. Wis, meneng (diam) wae, tapi nyambut gawe (bekerja)," tegas Megawati.
Megawati pun pada momen itu menginstruksikan para kader untuk turun ke level akar rumput dan menyapa masyarakat.
Baca Juga:
Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo, Pengusaha Wanti-wanti Jerat Impor
"Enggak ada jalan lain," tegasnya.
Budiman kini diberikan dua opsi soal deklarasi dukungannya kepada Prabowo pada Jumat (18/8) di Semarang, Jawa Tengah. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Budiman harus memilih, antara mundur atau menerima sanksi pemecatan. Namun, belum diketahui kapan sanksi tersebut akan dijatuhkan.
Teranyar, Budiman mengaku masih menunggu panggilan secara resmi dari partai soal dugaan pelanggaran tersebut. Menurut dia, panggilan itu mestinya harus tetap dilakukan sebagai forum klarifikasi soal keputusannya mendukung Prabowo.