"Nanti kita menggugah para pejabat-pejabat kita yang ada di Kepulauan Nias ini, kemana arahnya model pendidikan sumber daya manusia ini, apakah berkemajuan, berkarakter atau hanya berdasarkan apa kata bapak atau apa kata ibu, dan ini monoton," ujar Desmen.
Berkaitan dengan dunia digitalisasi, Desmen menerangkan lebih duluan perkembangan digitalisasi ilmu dan teknologi dari pada ilmu konvensional.
Baca Juga:
Pertamina Capai Target Keberagaman Pekerja, Terus Perkuat Komitmen Jadi Perusahaan Inklusif
"Ilmu konvensional hanya setiap hari kita datang sekolah dan pulang, apa lagi sekarang tidak ada ujian nasional hanya ujian sekolah yang menilai hanya guru. Nah, hal-hal seperti inilah yang perlu kita awasi," terangnya.
Ia menghimbau, pembangunan karakter ini perlu disosialisasikan, apakah melalui peraturan daerah, melalui paran kepala desa yang selalu bersentuhan dengan masyarakat dan yang paling penting adalah peran media massa untuk mensosialisasikan budaya berkarakter.
"Ini supaya SDM ini tetap berbudaya, sehingga bisa menjadi salah satu alternatif solusi dalam mengambil langkah-langkah kedepan didalam proses peningkatan sumberdaya manusia kita yang berkemajuan," ujarnya.
Baca Juga:
Satpam Apartemen di Bekasi Ngejoprak Dikeroyok Pemuda Mabuk
Senada, Ketua DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Karya Bate'e, SSTP, MAP, hadir sebagai nara sumber kedua, mengatakan majunya sebuah daerah ada tiga pemangku kepentingan yaitu pemerintah itu sendiri kemudian masyarakat dan yang terakhir adalah swasta.
Ketiga ini, kata Karya Bate'e, harus melakukan kolaborasi yang baik, mudah-mudahan pemerintah dengan instrumen kebijakannya sesuai dengan kewenangannya yang diberikan, sesuai dengan persoalan isu strategis yang ada di daerah itu sendiri, kemudian masyarakat menerima hasil-hasil pembangunan mulai dari pembebasan lahan, setelah selesai dimanfaatkan dengan baik, kemudian dijaga dan ada rasa memiliki dari hasil pembangunan itu sendiri.
"Masyarakat juga mengawasi, kritis, kritik yang sifatnya untuk menyempurnakan hasil-hasil pembangunan dimaksud, itulah peran masyarakat dan peran swasta adalah persoalan stabilisasi, distribusi ekonomi, persoalan ekonomi disana. Kalau pengusaha tidak ada kita akan merasakan inflasi di kepulauan Nias," jelas Karya Bate'e.