Kiprahnya kian nyata dari undangan yang kerap ia terima sebagai pembicara atau narasumber di berbagai forum, khususnya terkait topik koding dan kecerdasan artifisial.
Tidak berhenti di sana, Feberman juga dinobatkan sebagai Peserta Favorit dalam ajang berbagi praktik baik di Guru Mengajar dan Diklatmandiri.id, serta aktif menulis di Surat Kabar Guru Belajar.
Baca Juga:
8 Fokus Program RKP Prabowo 2025: Naikkan Gaji ASN Guru, TNI-Polri, Pejabat Negara
Semua pencapaian ini menunjukkan bahwa gagasan yang ia sampaikan berakar dari pengalaman nyata sebagai pendidik yang terus berinovasi.
Bagi Feberman, masa depan pendidikan digital di Nias bukanlah hal yang mustahil. Selama guru dan pelajar mau membuka diri dengan cara kreatif, maka keterbatasan bukan lagi penghalang.
“Saya yakin, dari Nias juga bisa lahir anak-anak yang menguasai koding dan kecerdasan artifisial. Yang kita butuhkan adalah keberanian untuk mencoba dan kesediaan untuk berinovasi,” ujarnya menutup perbincangan.
Baca Juga:
Film Jepang “Blonde” Angkat Konflik Guru di Tengah Tekanan Sosial dan Budaya
Optimisme itu kini menjadi energi baru. Dari Pulau Nias, Feberman menunjukkan bahwa pendidikan digital tidak hanya milik kota besar.
Dengan cara kreatif, ia membuktikan bahwa pelajar di kepulauan pun dapat melangkah sejajar menghadapi tantangan era digital. [CKZ]