"Untuk PAPBD TA 2022, Pemerintah Kota Gunungsitoli bukan tidak mau, tetapi karna kemampuan daerah sangat terbatas sekali"
Di tahun 2022 ini, kata Karya, sebenarnya isu yang cukup sentral terkait pelaksanaan Pilkades serentak di Kota Gunungsitoli.
Baca Juga:
Gubernur Kalteng Ajak Pengurus Pemuda Katolik Berkarya dan Bangun Masyarakat Makmur
Ia mengutarakan kendala ditundanya Pilkades tersebut, hal ini karena pembiayaan yang sudah direncakan di awal ternyata tidak memadai, walaupun pada akhirnya banyak yang berpikiran bahwa pilkades adalah bagian dari intrik, padahal sesungguhnya tidak.
"Tapi pada kenyataanya sudah dianggarkan namun dipertimbangkan kembali utntuk dilaksanakan, mengingat anggaran yang tersedia untuk itu tidak memadai untuk pelaksanaan pilkades tahun 2022," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, dukungan pemerintah kota pada pembangunan rumah dinas uskup yakni melalui bantuan hibah akan disampaikan kepada pimpinan.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Kabulkan Permintaan Mgr. Paskalis Bruno Syukur Tidak Diangkat jadi Kardinal
"Itu akan dimaksimalkan tahun 2023 sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, karna disamping hibah ada pembiayaan urusan wajib pelayanan dasar dan itu merupakan tanggungjawab yang harus dipenuhi oleh pemerintahan Kota Gunungsitoli" ujarnya.
Menyongsong bonus demografi dan Indonesia Emas 2045, Pemerintah Kota Gunungsitoli fokus dalam pembentukan generasi yang unggul yang merupakan generasi yang beriman dan berkarakter dan terbaik dalam kualitas.
"Tentu ini menjadi tanggung jawab bersama, kami juga berharap gereja mengambil peran dalam menghadapi isu-isu strategis ke depan ini yang sudah pasti dan dipastikan akan kita hadapi," imbuhnya.
Mengakhiri sambutannya, ia menyampaikan kepada panitia dan semua pihak yang telah berjerih payah dalam mensukseskan kegiatan perayaan ini agar tetap semangat.