Suaminya yang hanya sebagai buruh pengangkut pasir berpenghasilan Rp 20 ribu sehari, terkadang itupun tidak ada.
“Kadang kala saya membantu suami untuk mengangkut pasir digerobak,” ujarnya.
Baca Juga:
Kejiwaan Ibu di Jaksel yang Banting Bayi hingga Tewas Diperiksa Polisi
Tak hanya itu, rumah kecil dan sangat sederhana yang mereka tempati saat ini adalah milik pamannya.
“Kami dibantu orang paman untuk bisa tinggal di sini, rumah ini dibangun orang paman,” imbuhnya.
Ina Erlin juga memberitahukan jika mereka tidak mendapatkan bantuan apapun selain beras bantuan dari program Presiden Jokowi.
Baca Juga:
Pemkab Lebak Intervensi Pencegahan Stunting pada Balita
Khusus untuk Elivia, dari pihak Puskesmas setempat juga ikut memperhatian kondisinya dengan memberikan makanan tambahan dan gizi.
“Sebelumnya kami dari Desa Lahemo, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, kami baru tinggal di sini [Desa Fadoro], belum terdata dan sedang diurus oleh pemerintah desa di sini agar terdata supaya kami bisa dapat bantuan,” katanya.
Mendengarkan semua cerita Ina Erlin, Andhika yang masih menggendong Elivia, mengungkapkan rasa prihatin, sambil sesekali Andhika mengusap Rambut Elivia. Lalu Andhika mengembalikan Elivia untuk digendong kembali oleh ibunya.