WahanaNews-Nias | Kepolisian Resor Nias melaksanakan Gelar Apel Kesiapan penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2022, di Lapangan Apel Mapolres Nias Jalan Bhayangkara No. 01 Kelurahan Ilir Kota Gunungsitoli, Jum’at (12/08) pagi.
Adapun kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh jajaran Polda Sumatera utara dengan tujuan untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan pengamanan serta soliditas para pemangku kepentingan yang dilibatkan serta menumbuhkan ketenangan dan rasa aman bagi masyarakat dalam menghadapi bencana secara khusus di Wilayah Hukum Polres Nias.
Baca Juga:
PUPR Kalsel Kerahkan 42 Personel Atasi Karhutla Dekat Bandara Syamsudin Noor
Bertindak selaku Pimpinan Apel adalah Wakil Walikota Gunungsitoli Sowa’a Laoli, Perwira Apel Kasat Pol Airud Polres Nias AKP A. Lase dan dan Komandan Apel Kanit PPA Sat Reskrim Polres Nias Ipda O. Sialagan.
Wakil Walikota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, yang membacakan amanat Gubernur Sumatera Utara, menyampaikan apel kesiapan ini mengingatkan kita akan perlunya untuk memelihara kelestarian hutan dan lahan yang ada di Indonesia.
Sebagai Trigger untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah Daerah, TNI-Polri dan seluruh Instansi terkait lainnya serta organisasi pecinta lingkungan, baik pada aspek Personil maupun sarana dan prasarana, dalam rangka mencegah dan menanggulangi Bencana Kebakaran Hutan Lahan yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara.
Di Wilayah Provinsi Sumatera Utara, lanjut Sowa'a Laoli, pada Semester I Tahun 2022 terjadi peningkatan titik hotspot bila dibandingkan dengan Semester I Tahun 2021.
Baca Juga:
PLN Gerak Cepat Atasi Dampak Cuaca Ekstrem di Jambi: Pemulihan Aliran Listrik Diatasi Kurang dari 24 Jam
Adapun Wilayah dengan hotspot terbanyak Per Januari s/d Juli 2022, Yakni Kabupaten Tapanuli Utara (27 Titik), Kabupaten Tapanuli Tengah (23 Titik), Kabupaten Labuhanbatu (20 Titik), Kabupaten Toba (18 Titik) dan Kabupaten Tapanuli Selatan (5 Titik).
Disamping itu, jumlah hotspot tersebut juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dimana pada bulan juni 2022 terdapat hotspot sejumlah 14 titik.
Sementara pada bulan juli 2022 sejumlah 146 titik atau mengalami kenaikan 942%. Peningkatan hotspot yang cukup tinggi selanjutnya terjadi dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, dimana terdapat 212 titik api yang tersebar di wilayah provinsi sumatera utara untuk periode 01 s.d. 09 agustus 2022.