Lebih lanjut Ketua DPD Partai Golkar Kota Gunungsitoli ini mengungkapkan yang ada dalam pemikirannya akan memperkuat keberadaan BUMDes di setiap desa.
BUMDes bisa menjadi lokomotif pergerakan ekonomi rakyat, dan pemerintah memfasilitasi dalam pemasaran produksi rakyat. Contohnya, melalui BUMDes, hasil produksi pertanian dapat ditampung dan selanjutnya pemerintah menjembatani para pengusaha dalam membeli produk rakyat dengan nilai jual yang lebih tinggi.
Baca Juga:
Blusukan di Pasar Pagi, Bobby Ajak Masyarakat Gunungsitoli Pilih yang Terbaik
“Selama ini hanya kelompok tertentu yang menikmati keutungan yaitu pengusaha tertentu. Kini saatnya masyarakat menikmati keuntungan dari hasil jerih payah mereka,” kata Marthinus Lase yang pernah meraih beberapa penghargaan diantaranya Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden, penghargaan Pemberantasan Bukta Aksara dari Gubernur DKI Jakarta.
Dia mengatakan generasi muda merupakan aset bangsa yang harus ditingkatkan pengetahuannya.
“Untuk itu, kita juga programkan beasiswa bagi anak-anak kita untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” sebut pria yang aktif di beberapa organisasi seperti Ketua BPMJ BNKP Petrus Ombolata, Anggota Persatuan Intelegensia Kristen Indinesia (PIKI) Jakarta.
Baca Juga:
Tidak Muluk-Muluk Program Satu Guru Satu Laptop, Sowa'a Laoli: Buat Guru Tidak Boleh Pelit
Bagi dia, pendidikan tidak bisa ditawar-tawar karena untuk memajukan suatu daerah, pendidikan dan kesehatan menjadi fondasinya. Oleh karena itu, pendidikan di semua jenjang dalam kewenangan pemerintah daerah dari TK sampai SMP sederajat, diwajibkan gratis. Tidak ada iuran komite maupun SPP bagi yang tidak mampu, kecuali yang betul-betul mau menyumbang karena aturan juga memperbolehkan.
“Kalau ada penekanan pembebanan iuran, maka bisa dilaporkan kepada kita," tegasnya Marthinus Lase yang telah mengikuti berbagai pelatihan seperti Diklat Politik Dalam Negeri Bagi Pejabat Struktural dan Anggota DPRD, Diklat Administrasi Umum dari Kementrian Pendidikan RI.
Di samping itu, menurutnya guru merupakan ujung tombak kemajuan pendidikan. Karena peran guru tidak bisa tergantikan bahkan oleh Teknologi.