NIAS.WAHANANEWS.CO, Nias - Proyek jalan provinsi di Kabupaten Nias ditolak warga setempat. Pasalnya, pihak rekanan nekat melakukan pengaspalan hotmix meskipun kondisi jalan berlumpur karena habis diguyur hujan. Proyek tersebut menelan anggaran puluhan miliar.
Salah seorang warga Kabupaten Nias, Marthin Damai Sejahtera Mendrofa (Ama Franky), melalui akun Facebook miliknya, mengunggah video berdurasi 6 menit 24 detik, Senin (29/9/2025).
Baca Juga:
Bina Marga PUPR Kota Jambi Genjot Perbaikan Ratusan Ruas Jalan: Bukti Kerja Nyata Walikota Maulana
Dalam video amatir tersebut memperlihatkan kondisi jalan berlumpur tepatnya antara kilometer 18-19 di Desa Dahadano Botombawo, Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias.
Kondisi jalan tersebut berlumpur karena telah diguyur hujan deras. Tampak para pekerja dan sejumlah dump truck pengangkut material serta alat berat sedang melakukan pengaspalan hotmix dan pemadatan di atas tanah yang berlumpur.
Tindakan penyedia jasa (rekanan) yang memaksakan melakukan pengaspalan hotmix di atas tanah berlumpur dinilai sangat parah dan tidak sesuai prosedur.
Baca Juga:
Permudah Pengangkutan Hasil Perkebunan, Pemdes Pulo Pakkat Tingkatkan Daya Beban Jalan
Dikhawatirkan akan cepat rusak seperti retak dan lubang, mengurangi daya tahan, serta mengurangi umur layan jalan.
Dalam video itu, Marthin membeberkan kondisi jalan.
Katanya ini mau diaspal, sementara sudah dihantam hujan tadi pagi, ini dia semua alat-alat berat disini. Bapak Gubernur Sumatera Utara, secanggih apa pun alat yang dimiliki kontraktor pak, ini jalan tidak layak diaspal.