Nias.WahanaNews.co, Nias - Sebanyak 38 Warga Jemaat Gereja BNKP Dima Resort 27, Kecamatan Hiliduho, Kabupaten Nias, mengalami keracunan usai mengkonsumsi nasi kotak pada saat pelaksanaan Kebaktian Subuh Perayaan Paskah, Minggu (31/03/2024).
Baca Juga:
14 Santriwati Ponpes Bidayatul Hidayah Ujung Tanjung Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia
“Dari Panitia kita peroleh informasi bahwa 100 kotak nasi catering yang dipesan di salah satu penyedia makanan RKS di Desa Dahana Tabaloho Gunungsitoli," ungkap Kapolsek Hiliduho, AKP Sonifati Zalukhu, melalui Kasi Humas Polres Nias Iptu Osiduhugo Daeli, Senin (1/4/2024) pagi.
Osiduhugo Daeli mengatakan, beberapa warga Jemaat merasakan mual, pusing dan mencret setelah menyantap makanan tersebut.
"Sehingga 34 orang dirawat di Puskesman HIliduho dan 4 orang di Rawat di RS. Thomsen Nias," sebutnya.
Baca Juga:
Usai 42 Balita Keracunan Makanan Pencegah Stunting di Majane 3 Saksi Diperiksa
Dia menerangkan, dari hasil pengecekan pada pagi ini sekira pukul 07.40 Wib, dari 34 orang yang dirawat di Puskesmas Hiliduho, 26 orang di antaranya dipulangkan dan dinyatakan sembuh.
"Delapan orang masih pemulihan, sedangkan dari empat orang yang di rawat di RS. Thomsen Nias tiga orang telah pulang dan dinyatakan sembuh, kemudian satu orang lainnya dalam tahap pemulihan," terangnya.
Dia mengatakan, Wakapolres Nias, SK Harefa, bersama Kapolsek Hiliduho, AKP Sonifati Zalukhu, sempat mendatangi RS. Thomsen Nias untuk melihat kondisi para korban.
Sementara, Kapolres AKBP, Revi Nurvelani, ketika dikonfirmasi mengatakan telah memerintahkan Polsek Hiliduho bersama Sat Reskrim dan Sat Intelkam Polres Nias untuk melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.
"Saya mendapatkan laporan bahwa Tim sudah meminta keterangan dari Panitia, demikian juga kepada para korban, bahkan sudah mendatangi penyedia catering tersebut," katanya.
Tidak hanya itu, lanjut Revi, Tim juga telah mengambil sample makanan dan air minum mineral.
Revi berharap dari hasil pemeriksaan laboratorium bisa diperoleh petunjuk yang menjadi penyebab kejadian itu.
"Sample itu telah diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Nias dan selanjutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumut untuk dilakukan Pemeriksaan Laboratorium," jelasnya. [CKZ]