Menurutnya, partai politik adalah kendaraan yang mengantarkan seorang pemimpin ke dalam jabatan eksekutif.
Bupati yang berasal dari partai politik tentu memiliki kewajiban untuk mengikuti arahan internal partai, namun ini tidak berarti mengabaikan kepentingan nasional atau tidak menghormati Presiden RI.
Baca Juga:
3 Peserta Retreat Dibawa ke RS, Ada Juga yang Pulang Duluan Karena Anak Sakit
"Dalam politik ada etika dan tata kelola yang harus dijaga, termasuk hubungan antara kepala daerah dan partai yang menaunginya," jelasnya.
Eliyunus pun sangat menyayangkan adanya isu yang beredar jika ia lebih takut kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri daripada Presiden.
"Isu ini adalah bentuk pembelokan narasi yang berbahaya dan dapat merusak persatuan. Tidak ada pertentangan antara Presiden dan Ketua Umum PDIP dalam konteks ini. Justru, kita harus melihat ini sebagai bagian dari dinamika politik yang perlu disikapi dengan bijak dan kepala dingin",
Baca Juga:
Kader PDI-P Antusias Ikut Retreat, Ini Hasil Lobi Pramono Anung ke Kemendagri
"Saya menegaskan bahwa saya menghormati Presiden Republik Indonesia dan mengikuti kebijakan nasional yang dicanangkan. Tidak ada niat sedikit pun untuk mengabaikan hal tersebut," ujarnya.
Lanjut dia, yang lebih penting saat ini adalah bagaimana bersama-sama membangun daerah, memastikan pelayanan publik tetap berjalan dengan baik, serta menjaga stabilitas politik agar roda pemerintahan terus bergerak dengan optimal.
"Terlepas dari berbagai perdebatan politik, yang paling utama bagi saya adalah tetap menjalankan tugas sebagai Bupati dengan penuh tanggung jawab, memastikan pelayanan masyarakat berjalan maksimal, serta mengawal program pembangunan yang telah dirancang demi kemajuan Nias Barat," katanya.