Nias.WahanaNews.co, Gunungsitoli - Setelah dilakukan perhitungan, diketahui Kondisi keuangan Pemerintah Kota Gunungsitoli mengalami defisit bisa mencapai Rp 84 miliar.
Hal ini dibeberkan Wali Kota Gunungsitoli, Sowa'a Laoli, saat menggelar konferensi pers di lantai II Kantor Wali Kota Gunungsitoli, Kamis (30/5/2024).
Baca Juga:
Mengejutkan! Begini Hasil Penelusuran Pansus Terkait Defisit Rp84 Miliar Pemko Gunungsitoli
"Biar pemerintah kota Gunungsitoli mampu menjalankan kondisi keuangan di tahun 2024 ini, kami tidak ada menutup-menutupi. Kalau kita melihat dampak APBD tahun 2023, maka 2024 ini defisit APBD waktu kita hitung-hitung potensinya bisa sampai 84 miliar," kata Sowa'a Laoli.
Strategi Pemko Gunungsitoli Atasi Defisit
Dengan kondisi tersebut, Sowa'a Laoli mengatakan pihaknya akan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.
Baca Juga:
Pansus Defisit Rp 84 Miliar Sebut Tunda Bayar Tanggungjawab TAPD & BPKAD Kota Gunungsitoli
"Jadi itu tadi, langkah-langkah yang harus kita laksanakan, rasionalisasi belanja mengurangi kegiatan-kegiatan",
"Termasuk dengan melihat skala prioritas, sehingga pada APBD tahun 2024 ini bisa menutupi kondisi defisit yang kurang lebih 84 miliar," ujarnya.
Menurutnya, setiap daerah ada defisit tetapi ada batas kewajaran.
"Inilah kondisi kita pada saat ini. Kami berharap dan memohon dukungan agar kami bisa mencari, mendapatkan solusi mengeluarkan Pemko Gunungsitoli dengan kondisi yang sangat tidak bagus ini," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sowa'a Laoli, mengungkapkan Pemerintah Kota Gunungsitoli mengalami defisit senilai puluhan miliar pada tahun 2023. Imbas defisit anggaran ini, belum bisa membayarkan sejumlah kegiatan yang telah selesai dilaksanakan.
"Kita sedang defisit, kalau kita melihat di APBD 2023 penutupan Tahun Anggaran tersebut kita ada silpa penutupan kurang lebih Rp 30 Miliar, tetapi uang itu tidak ada, kenapa? karena sudah digunakan untuk membayar kegiatan-kegiatan yang sumber penataannya tidak tercapai pada tahun 2023," ungkap Sowa'a Laoli saat menggelar konferensi pers di ruang rapat lantai II kantor Wali Kota Gunungsitoli, Kamis (30/5/2024).
Penyebab Defisit
Ia pun membeberkan penyebab defisit ini karena sumber penataan keuangan tidak tercapai.
"Karena ada tadi pendapatan yang mungkin proyeksinya ditargetkan lebih besar tetapi di akhir tahun target tidak tercapai," sebutnya.
Lebih jauh diterangkannya Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada APBD 2023 ditargetkan Rp 63 miliar lebih, tetapi realisasinya pada penutupan tahun hanya Rp 27 miliar lebih.
"Jadi hanya sekitar 43 persen, maka ada pendapatan yang tidak tercapai, lalu ada uang di dalam Kas daerah sudah digunakan untuk membayar kegiatan-kegiatan Pemda termasuk kegiatan yang tidak dibayar tahun 2023, ada sekitar kurang lebih Rp 10 miliar," bebernya.
Lanjutnya, penyebab proyek tahun 2023 tersebut belum dibayar dikarenakan kondisi Kas tidak ada persediaan.
"Memang kalau kita lihat kegiatan-kegiatan ini harusnya sudah dibayar karena sumber dananya sudah terkirim 100 persen dari pusat",
"Tapi persoalan itu tadi karena ada pendapatan yang tidak tercapai maka anggaran yang sudah ada di Kas daerah dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang lain sehingga proyek-proyek ini tidak dibayar," ujarnya.
Sowa'a Laoli mengatakan dengan belum dibayarkannya kegiatan-kegiatan itu menjadi utang daerah.
"Kita akan mencoba memikirkan utang ini sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan uang di kas daerah," imbuhnya. [CKZ]