WahanaNews-Nias | Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi memaparkan puncak angka kasus positif Covid-19 yang didominasi varian Omicron bisa mencapai 6 kali lipat dari varian Delta. Puncak kasus diprediksi terjadi pada Februari hingga akhir Maret
"Puncak kasus Omicron yang bisa diprediksi itu 3 kali sampai 6 kali lebih tinggi daripada varian Delta," kata Nadia dalam konferensi pers virtual dikutip melalui akun Youtube Kementerian Kesehatan, Kamis (10/2).
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
Laporan kasus harian melampaui varian Delta tercatat pada laporan kasus harian dalam beberapa terkahi pernah menyentuh angka 47.000 kasus. Angka ini dikatakan Nadia sangat cepat jika dibandingkan pada kondisi penularan varian Delta pada Juni 2021.
Dia menyebutkan, saat variam Delta mendominasi penularan Covid-19, jumlah laporan kasus 56.000 membutuhkan waktu sekitar 3 pekan. Sementara saat varian Omicron mendominasi, 47.000 hanya dalam kurun satu hari.
Penambahan angka kasus secara signifikan berdampak terhadap keterpakaian tempat tidur di rumah sakit. Ia pun mengimbau bagi pasien Covid-19 dengan tidak memiliki riwayat komorbid, telah menerima vaksin dengan dosis lengkap, tanpa gejala, sebaiknya melakukan isolasi mandiri di rumah atau tempat-tempat yang telah disediakan.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
"Walau demikian kita akan melihat tren peningkatan yang sangat signifikan Omicron ini tidak berbanding lurus dengan peningkatan kasus-kasus yang membutuhkan perawatan di rumah sakit hanya kita tetap harus waspada," ujarnya. [rin]