WahanaNews-Nias | Akibat harga cabe di Kota Gunungsitoli mengalami kenaikan, ibu-ibu rumah tangga (IRT) mengaku resah dan mengalami kesulitan dalam mengatur kebutuhan rumah tangga.
Bukan hanya itu, semua bahan kebutuhan untuk dapur juga mengalamai kenaikan harga, hal ini diungkapkan Ina Dita Dohona, kepada nias.wahananews.co saat sedang belanja keperluan rumah tangga, di Pasar Eks Terminal Lama Gunungsitoli, Jum'at (17/6/2022) siang.
Baca Juga:
Polsek Simanindo Menanam Cabe pada Peringatan HUT HKG-PKK Ke-52
"Semua harga barang dapur naik, kami merasa sedih, sehingga untuk keperluan sehari-hari kami kurangi untuk mempergunakan seperti cabe, biasanya kami beli setengah hingga satu kilogramkilogram untuk satu minggu, tapi sekarang tinggal seperempat kilo bahkan ada yng satu ons," ujar Ina Dito Dohona.
Lebih jauh ia mengungkapkan, sebelumnya harga cabe masih di bawah kisaran harga Rp. 40 ribu per kilogram.
"Sekarang sudah di atas Rp 70 ribu per Kilogram, dengan harga segitu kami merasa sangat mahal," katanya.
Baca Juga:
Harga Beras Cs Naik, Irjen Kemendagri Bersuara Keras
Ina Dito Dohona berharap kepada pemerintah agar kenaikan sejumlah komoditas kebutuhan dapur ini, seperti cabe, bawang, hingga minyak goreng dapat diturunkan.
"Kami berharap kepada pemerintah untuk mencarikan solusi ini, karena kami kesulitan dengan kenaikan harga ini," harapnya.
Sementara itu, salah satu pedagang, Manahan Situmorang, ditempat yang sama juga mengeluhkan kenaikan harga ini, termasuk tidak stabilnya harga membuat mereka mengalami kerugian.
"Akibat tidak stabilnya harga, sering turun naik, kami mengalami kerugian, apalagi barang-barang seperti cabe, bawang itu tidak bisa bertahan lama atau cepat busuk," ujar Makanan Situmorang.
Dari pantauan, harga sejumlah komoditi seprti cabe merah Rp 75 ribu per kilogram, cabe rawit Rp 55 ribu per kilogram, kemudian bawang merah Rp 50 ribu per kilogram, bawang putih Rp 20 ribu per kilogram, tomat Rp 12 ribu per kilogram, bawang bombai Rp 25 per kilogram, kunyit Rp 12 per kilogram dan Jahe Rp 15 per kilogram, sementara untuk minyak goreng kemasan seperti merek Bimoli Rp 28 ribu per liter, lalu minyak curah sebelumnya Rp 12 ribu per liter sekarang Rp 18 per liter. [CKZ]