WahanaNews-Nias Utara | Nasofao Harefa alias Ama Wita, 47, Petani, warga RT-1, RW-1 Dusun 1, Desa Lawowaga, Kecamatan Lahewa Timur, Kabupaten Nias Utara, ditemukan warga dalam keadaan mengapung dengan kondisi tak bernyawa ditepi sungai Muzoi, Jumat (29/10/2021) sekitar pukul 16.00 Wib
Menurut penuturan keponakan korban, Enieli Zalukhu alias Ama Febri, mengatakan jika korban merupakan petani yang hendak menjual hasil kebunnya berupa pisang kepok kepada penggalas, dengan menyeberangkan pisang tersebut lewat sungai Muzoi, pada hari Rabu (27/10/2021).
Baca Juga:
Pria di Nias Utara Hanyut Tenggelam Saat Menyeberangi Sungai Muzoi Ditemukan Tidak Bernyawa
"Hari itu, sekitar pukul 6 sore, dengan dibantu Matia Zalukhu alias Ina Wita (istri korban), mereka menyeberangkan pisang yang sudah mereka panen lewat sungai untuk dijual ke penggalas," ungkap Enieli Zalukhu kepada Nias.WahanaNews.co, lewat selulernya, Jum'at (29/10/2021) malam.
Kata Enieli Zalukhu, korban dan istrinya mengikat pisang sebanyak 100 tandan dengan tali nilon, kemudian diseberangkan lewat sungai dengan cara dihanyutkan.
Basarnas evakuasi korban. (Foto/Ist)
Baca Juga:
Nekat Seberangi Sungai Muzoi yang Meluap, Pria di Nias Utara Hanyut Tenggelam
"Pada saat itu, posisi korban berada di ujung tali bagian belakang dan istrinya berada di ujung tali bagian depan, mereka menggunakan batang pisang yang telah mereka sediakan sebagai pelampung ditengah sungai," paparnya.
Lanjut ia memberitahukan, saat itu kondisi Sungai Muzoi sedang banjir besar, karena seharian diguyur hujan.
"Karena arus air yang terlalu deras, tali pengikat pisang yang mereka pegang tidak bisa tertahan, sehingga membuat mereka terseret dibawa arus," bebernya.
Korban Mengeluh Kehabisan Tenaga dan Kedinginan
Enieli menceritakan, ditengah perjuangan mereka melewati arus air sungai yang kuat, korban sempat mengeluh kepada istrinya kalau dia sudah kehabisan tenaga dan kedinginan.
"Dia (korban) sudah tidak kuat berenang, sehingga tidak kuat menahan tali pengikat pisang, kemudian korban berupaya mendekati istrinya yang sudah di depan dengan meraih batang pisang pelampung istrinya," terangnya.
Tapi naas, sambung Enieli Zalukhu, di tengah sungai tersebut melintas sebatang pohon kelapa yang sudah tumbang. Akibatnya, tali pengikat pisang yang sedang mereka pegang tiba-tiba terlilit di batang kelapa, sehingga membuat mereka terbawa arus sungai dan tenggelam.
Korban Sempat Berteriak kepada Istrinya untuk Menyelamatkan Diri
"Sebelum tenggelam ke dasar sungai, korban sempat berteriak kepada istrinya agar menyelamatkan diri," ungkap Enieli Zalukhu.
Dalam posisi tenggelam, kata Enieli Zalukhu, istri korban berupaya sekuat tenaga berenang dipermukaan air. Setelah dipermukaan air, sambil menuju menepi ke tepi sungai, dengan kondisi panik, istri korban beberapa kali berteriak memanggil suaminya, namun tidak ada sahutan dari suaminya (korban).
"Karena tidak ada jawaban suaminya, istri korban kemudian beranjak dari tepi sungai menuju ke rumah warga yang dekat di sekitar itu," sebut Enieli Zalukhu.
"Sekitar pukul 9 malam, istri korban tiba dirumah Ama Yeyen Gea warga Desa Meafu, kemudian oleh Ama Yeyen menghubungi saya dan memberitahukan kalau istri korban berada dirumahnya," terangnya.
Mendengar informasi tersebut, kata Enieli Zalukhu, pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa Lawowaga dan juga pihak keluarga korban termasuk pihak Kepolisian. Namun, karena sudah larut malam, pencarian diputuskan untuk dilakukan esok hari, Kamis (28/10/2021).
"Besoknya, bersama Polsek Lahewa, Basarnas dan Babinsa, melakukan pencarian, karena situasi masih banjir, sehingga menyulitkan untuk menemukan korban," ujarnya.
Korban Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa
Tambah dia, pencarian kembali dilanjutkan pada hari Jumat (29/10/2021) sekira pukul 10.00 wib, dengan dibantu oleh pihak Kepolisian, Basarnas, Babinsa dan satu orang dari anggota TNI-AL.
"Akhirnya hari ini, sekira pukul 3 sore, bersama warga menemukan korban tengah telungkup dan mengapung dengan kondisi sudah tidak bernyawa, jaraknya sekitar 3 km dari tangkahan penjualan pisang," ungkapnya.
"Kemudian korban dievakuasi oleh pihak Basarnas, Polsek Lahewa dan Babinsa. Saat ini korban sudah disemayamkan di rumah keluarga duka," jelas Enieli Zalukhu mengakhiri. [SZ]