WahanaNews-Nias | Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol RZ Panca Putra S, melaksanakan kunjungan kerja di pulau Nias bersama dengan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hasanuddin, dalam rangka akselerasi vaksinasi lansia dan anak usia 6-11 tahun.
“Mengingat dentuman gelombang ketiga pandemi Covid-19, saya dengan Pak Gubernur diskusikan bahwa di Nias meningkat,” kata Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra S, saat mengunjungi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Gunungsitoli, Jalan M. Hatta II, Kelurahan Pasar, Gunungsitoli, Kamis (17/2/2022) pagi.
Baca Juga:
Kapoldasu Tinjau Pembangunan Masjid Allfalah Desa Sukanalu di Tanah Karo
"Memang sebelumnya untuk Kota Gunungsitoli kemarin dipertengahan Mei hal ini menurun, tingkat pencapaian penyebarannya mengalahkan waktu kita menghadapi gelombang ke dua," sebut Panca.
Panca mengungkapkan, dalam catatannya, sebelumnya di Kota Gunungsitoli ada 34 kasus Covid-19. Tapi untuk sekarang ini di Kota Gunungsitoli pada bulan Agustus tahun lalu kasus sudah mencai sebanyak 37 kasus.
"Hal ini saya catat dan hitung sendiri, artinya meskipun beda tiga tapi tiga itu berbahaya," kata mantan Direktur Penyidikan KPK itu.
Baca Juga:
Kapolres Sibolga Diganti, Kapoldasu Tugaskan AKBP Ahmad Fauzy
"Begitu juga dengan Nias, tahun lalu ada 10 kasus dan sekarang sudah naik menjadi 16 kasus," benernya.
Lanjut Panca, pemerintah pusat dalam hal ini Presiden telah menyampaikan agar kita bersiap-siap menghadapi dentuman ketiga Covid-19.
"Kita harus mengantisipasi, jadi kita harus berjibaku, dan hari ini bersama pak Gubernur kami datang melihat langsung bagaimana penanganannya," kata orang nomor satu di jajaran Polda Sumut itu.
Ia pun mengharapkan, kepada Wali Kota dan Bupati di Pulau Nias agar mengejar vaksinasi dosis kedua terhadap lansia dan anak-anak.
"Saya menitip pesan kepada Pak Wali dan Pak Bupati, tugaskan Dinas Kependudukan, petakan dimana lansianya tinggal, hal ini juga pernah saya sampaikan kepada Pak Dandim dan Kapolres supaya dipetakan, ambil datanya kumpulkan mereka di satu lingkungan supaya cepat kita datang kesana, jadi kalau saya melihat tidak berubah berarti tidak dilaksanakan," kata mantan kapolda Sulut itu.
Sebagai contoh, kata Panca, untuk wilayah Nias, vaksin lansia masih rendah baru 63 orang, sementara Presiden menyampaikan akhir bulan Juli ini sudah mencapai 70%.
"Artinya perlu strategi yang kuat, Pak Kapolres dan Pak Dandim ajak kepala Dinas Kesehatannya untuk harus bersama-sama harus capai ini, kalau 70% dosis pertama maka dosis keduanya harus sama," himbau Akpol 90 itu.
Panca juga meminta kepada semua pihak untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, dengan cara mengurangi kegiatan-kegiatan yang mengundang kerumunan massa seperti berbagai pesta termasuk dengan menyiapkan berbagai strategi yang baik menghadapi hal ini dengan melaksanakan isolasi.
"Tempat isolasi itu harus lebih baik, kalau bisa dibuat seperti hotel karena memang harus seperti itu, semua itu kita lakukan untuk melayani masyarakat.
Bukan hanya itu, Panca juga meminta agar Wali Kota, Bupati, Dandim dan Kapolres untuk memperhatikan pintu masuk Pulau Nias.
"Pastikan orang yang masuk ke Nias benar-benar dia sehat, kalau perlu Swab PCR lagi dia disini," tegas Panca. [CKZ]