Nias.WahanaNews.co, Nias Barat - Pelaku penikaman terhadap seorang pria berinisial EG (48), warga Desa Hilifadolo, Kecamatan Moro'o, Kabupaten Nias Barat, hingga tewas yang terjadi pada Jumat (7/2/2025) malam, akhirnya menyerahkan diri.
Pelaku inisial DWG (25) menyerahkan diri melalui Camat Moro'o karena diduga takut suatu saat akan dihakimi massa.
Baca Juga:
Tak Terima Dimarahi, ABG di Deli Serdang Tikam Ibu Kandung 12 Kali
"Kita memang belum menyelidiki sejauh itu alasan pelaku menyerahkan diri, tetapi prediksi kita bahwa hanya Camat satu-satunya yang dia percayai, dan sejak kejadian itu pelaku bersembunyi di hutan," kata Plt. Kasi Humas Polres Nias, Aipda Notivasi Gea, Senin (10/2/2025) malam.
Motivasi Gea menuturkan, pelaku diamankan berawal dari adanya informasi pada Minggu (9/2/2025) sekira pukul 14.30 Wib, yang diterima Polsek Mandrehe jika tersangka telah menyerahkan diri kepada Camat Moro'o.
Menindaklanjuti laporan itu, Kapolsek Mandrehe, Iptu Yafao Lase, segera memerintahkan personel untuk melakukan penjemputan dengan menggunakan mobil.
Baca Juga:
Nasabah Tikam Debt Collector di Sambas Gegara Pelaku Emosi Istrinya Diminta Korban
Namun, saat personel tiba di rumah Camat Moro'o, situasi pun menjadi tegang karena massa sudah berkumpul dan berusaha menghadang Polisi agar tidak membawa pelaku.
Situasi pun mencekam, karena massa yang semakin emosional berupaya menghentikan kendaraan Polisi.
"Massa mulai melakukan tindakan kekerasan, terhadap kendaraan dan juga kepada terduga pelaku. Akibatnya, DWG mengalami penganiayaan," kata Motivasi.
Personel pun terus berupaya menenangkan massa, dan berusaha meninggalkan lokasi.
"Akhirnya Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Nias, bersama personel Polsek Mandrehe berhasil mengevakuasi pelaku dan membawa ke Puskesmas Mandrehe untuk mendapatkan perawatan medis",
"Tapi mengingat kondisinya, kemudian dirujuk ke RSU Thomsen Nias untuk penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Saat ini, lanjut Motivasi Gea, Polres Nias masih terus melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
"Kami menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak yang berwenang," harapnya.
Sebelumnya, seorang pria berinisial EG (48), warga Desa Hilifadolo, Kecamatan Moro'o, Kabupaten Nias Barat, tewas setelah perutnya ditikam, Jumat (7/2/2025) malam.
Penikaman terhadap korban terjadi di depan SD Negeri 07 Hilifadolo.
Berdasarkan keterangan saksi, kejadian itu bermula ketika pelaku DWG (25), diduga melempari rumah salah satu saksi dengan batu dan mengancamnya.
Mendapat ancaman, saksi kemudian menghubungi kerabatnya di Batam, yang kemudian meminta bantuan anak korban untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Lalu, setelah mendapat informasi dari anaknya, korban pun bergegas menuju rumah saksi untuk mencari pelaku.
"Sekitar pukul 19.00 Wib, korban terlibat adu mulut dengan seseorang di depan SD Negeri 07 Hilifadolo," ungkap Kapolsek Mandrehe, IPTU Yafao N. Lase, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/2/2025).
Situasi pun mulai memanas, dan beberapa orang mencoba melerai.
"Tiba-tiba pelaku muncul dari belakang sekolah dan langsung menikam korban dengan sebilah parang," sebut Yafao Lase.
Akibatnya, korban mengalami luka serius di bagian perut.
"Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Moro'o, namun nyawanya tidak tertolong dalam perjalanan," ungkapnya. [CKZ]