WahanaNewa-Nias | Bupati Nias, Ya'atulo Gulo, S.E., S.H., M.Si., mendorong Universitas Nias (UNIAS) menjadi center of excellence sebagai pusat peradaban baru yang adaptif di Pulau Nias dan mampu compatible dengan perubahan zaman.
Hal ini disampaikannya saat hadir sebagai salah satu keynote speaker di acara Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh UNIAS di di Kampus FE, jalan Karet, Nomor 30, Kelurahan ilir, Kota Gunungsitoli, Selasa (14/6/2022).
Baca Juga:
Bakesbangpol Kepri selenggarakan Workshop Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Merujuk dari tema seminar “Peran Perguruan Tinggi Menciptakan SDM yang Unggul di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0”, Menurut Ya'atulo Gulo, S.E., S.H., M.Si., yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina UNIAS, mengatakan Pemerintah Daerah akan tetap memberikan dukungan terhadap UNIAS dengan berpedoman pada Undang-Undang maupun ketentuan yang ada.
"Kalau kita bicara tentang peran pemerintah maka kita harus kembali kepada apa yang menjadi rujukan Undang-Undang tentang kewenangan Pemerintah Daerah yaitu Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah," jelas Yaatulo Gulo.
Ia menjelaskan, Pemerintah Daerah fokus mengurus pendidikan dasar, tidak secara langsung menguras Perguruan tinggi.
Baca Juga:
Peringati Bulan K3 Nasional 2025, DPP A2K3 Resmi Lantik Pengurus DPC A2K3 Kepri
"Karena urusan didukung dengan anggaran dan kewenangan, artinya pemerintah Kabupaten tidak punya anggaran dan tidak punya kewenangan dalam pengelolaan pendidikan tinggi," terangnya.
Seminar Nasional di UNIAS. ((foto: dok. WahanaNews-Nias/CKZ)
Akan tetapi, ia juga mengatakan secara tidak langsung pemerintah daerah akan menjadi user atau pengguna dari pada produk dari pendidikan tinggi.
"Disitu ada kepentingan pemerintah daerah, pemerintah daerah juga menjadi user atau pengguna dari pada produk-produk Tri Dharma Perguruan Tinggi, apakah itu pengabdian masyarakat, apakah itu penelitian?" ujarnya.
Bergeser pada tema seminar kali ini, Yaatulo Gulo menerangkan Era Revolusi Industri 4.0 dan society 5.0 menjadi tantangan bagi Kabupaten Nias dan juga UNIAS.
Ia berharap agar UNIAS berperan untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan PNS yang sadah di Kabupaten Nias.
Seminar Nasional di UNIAS. ((foto: dok. WahanaNews-Nias/CKZ)
"Ini baru tantangan persyaratan administratif belum kalau kita bicara tantangan pelayanan publik di era 4.0 dan society 5.0," katanya.
Menurutnya, revolusi Industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia, sehingga mempunyai ruang lingkup skala dan kompleksitas yang lebih luas, dimana kita memanfaatkan, mendeploy teknologi informasi dalam menjalankan pemerintahan.
"Itu sudah mulai banyak aplikasi, contoh dalam perizinan sudah Online Single Submission (OSS), dalam pelayanan kependudukan, ini sudah mulai kita jalankan, dan dalam pelayanan yang lain-lain kita tingkatkan untuk Compatible dengan era 4.0. Jadi, Kabupaten Nias berkepentingan dengan revolusi 4.0," ujarnya.
Yang jadi persoalan, kata Yaatulo Gulo, apakah manusianya sudah compatible dengan lingkungan Industri 4.0?, ini tantangan kita bersama.
"UNIAS diharapkan menjadi lokomotif perubahan disana, menjadikan masyarakat minimum di Pulau Nias ini Compatible dengan era Industri 4.0," harapnya.
Sebagai informasi, dalam acara seminar ini, hadir sebagai keynote speaker Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara RI, Prof. Dr. Agus Pramusinto MDA, Anggota Komisi XI DPR RI, Marinus Gea, S.E., M.Ak. Bupati Nias, Ya'atulo Gulo, S.E., S.H., M.Si., Direktur Growth Centre Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 1 Sumatera Utara, Dr. Yuniarto, M.Pd., Kepala Lembaga Pengembangan Inovasi Universitas Prima Indonesia, Dr. (cand) Herbert Wau, S.KM., M.PH., CHGSA dan Welesming Speech, Pj. Rektor UNIAS, Eliyunus Waruwu, S.Pt., M.Si.
Terpantau, selain kegiatan seminar, juga dilaksanakannya Momerandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah pihak. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 08.00 Wib dan berakhir hingga pukul 17.00 Wib. [CKZ]