WahanaNews-Nias | Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) mengungkapkan akan melakukan dua hal dalam mengatasi permasalahan pencemaran di perairan laut Nias Utara akibat tumpahnya aspal mentah dari Kapal MV AASHI berbendera Gabon beberapa waktu yang lalu.
Hal ini disampaikan Ditjen PSDKP, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin usai melakukan patroli udara meninjau perairan laut Nias Utara dengan menggunakan pesawat Airbone Surveilance jenis ATR milik Ditjen PSDKP, di Bandara Binaka Gunungsitoli, Sabtu (25/2/2022) siang.
Baca Juga:
Pemprov Kalsel Bangun Jalan 21,6 Kilometer Hubungkan Banjar dan Tanah Laut
“Kita melakukan pemantauan secara visual terkait adanya pencemaran laut di Nias Utara berdasarkan kejadian kandasnya kapal MV AASHI berbendera Gabon,” kata Adin Nurawaluddin.
Kapal MV AASHI berbendera Gabon, yang kandas di perairan laut Nias Utara. (Foto: dok. Kominfor Nias Utara)
Ia mengungkapkan Kapal MV AASHI membawa muatan aspal mentah sebanyak 3.590 metrik ton dari Uni Emirat Arab dibawa menuju Pelabuhan Padang.
Baca Juga:
Pemko Medan Aspal Jalan Jahe Raya
Dalam pelaksanaan pemantauan terkait indikasi pencemaran, lanjut Adin, telah dilakukan pengamatan lewat satelit sejak tanggal 11 Februari 2023.
“Kita pelajari, setelah kandas kapal memang masih belum ada pencemaran, saat itu masih belum ada sebarannya [aspal],” katanya.
Dan tanggal 13 hingga 23 Februari 2023 sudah mulai ada titik sebaran [aspal] dan sudah mulai terlihat.