WahanaNews-Nias | Hezekieli Giawa alias Ama Fider, 39, Warga Hilidanayao Desa Orudua Sibohou, Kecamatan Ulususua, Kabupaten Nias Selatan, bersama istrinya merasakan duka yang sangat mendalam karena bayinya yang baru berumur dua bulan berjenis kelamin perempuan meninggal dunia.
Bayi mungil ini meninggal dalam gendongan sang ibu saat hendak berangkat lewat kapal laut di pelabuhan Gunungsitoli, Sabtu (24/6/2023) malam
Baca Juga:
Sungguh Tega, Bayi Dicekoki Obat Penggemuk Sama Babysitter di Surabaya Selama 2 Tahun
Pria yang bekerja sebagai buruh lepas di salah satu perkebunan kelapa sawit di Mandailing Natal ini mengatakan jika mereka baru pulang ke kampung halamannya untuk menghadiri pemakaman ayahnya yang meninggal pada tanggal (10/6/2023) lalu.
“Pemakaman ayahku sudah selesai, Jadi malam ini sebenarnya kami mau berangkat kembali ke Mandailing Natal,” ungkap Hezekieli Giawa alias Ama Fider kepada Nias.WahanaNews.co, di RSUD dr. Thomsen Nias.
Ambulans milik RSUD dr. Thomsen Nias mengatar keluarga Hezekieli Giawa alias Ama Fider bersama jasad bayi mungil tersebut. [Foto: dok. WahanaNews]
Baca Juga:
Terlalu! Ayah Kandung Tega Jual Bayi Demi Beli Handphone dan Judi
Akan tetapi, putrinya meninggal dunia saat hendak berangkat lewat kapal laut melalui pelabuhan Angin Gunungsitoli.
“Dia sudah sakit sejak kami berangkat dari Mandailing Natal menuju ke sini [Nias], sesak nafas, batuk dan demam, namun beberapa hari yang lalu dia sudah pulih,” sebutnya.
Ia menuturkan, setiba di pelabuhan Angin Gunungsitoli, sebelum naik kapal, tiba-tiba putrinya yang baru berumur 2 bulan meninggal dunia.
“Memang sewaktu kami hendak berangkat dari kampung, sakitnya kambuh lagi,” ujarnya.
Akibatnya, Hezekieli Giawa alias Ama Fider bersama istri dan satu orang anaknya yang masih balita harus membatalkan keberangkatannya.
Lebih sedihnya lagi, Hezekieli Giawa alias Ama Fider, tidak mampu menyewa ambulans untuk membawa jasad bayinya kembali ke kapung halaman.
“Uang kami tidak cukup untuk menyewa ambulans,” keluhnya dengan nada sedih.
Dari informasi yang diperoleh, Hezekieli Giawa alias Ama Fider sempat kebingungan di Pelabuhan Angin Gunungsitoli karena tidak bisa menyewa ambulans untuk membawa jasad anaknya.
Namun, petugas dari Pos Pelayanan (Posyan) Pelabuhan berusah membantu membawa Hezekieli Giawa alias Ama Fider ke RSUD dr. Thomsen Nias.
Dan akhirnya, Ketua DPC PDIP Kota Gunungsitoli, Yanto, setelah mendengar kabar kejadian tersebut membantu memfasilitasi menyewa ambulans milik RSUD dr. Thomsen Nias agar dapat mengantar jasad bayi itu kembali ke kampung halamannya di Hilidanayao Desa Orudua Sibohou, Kecamatan Ulususua, Kabupaten Nias Selatan.
“Terimakasih Pak Yanto, semoga tuhan membalaskan semua kebaikan Bapak kepada keluarga kami,” ucapnya.
Terpisah, Kaposyan Pelabuhan Angin Gunungsitoli, Aiptu Soterius Zega, mengatakan bayi tersebut meninggal sebelum naik ke kapal sekira pukul 21.30 Wib.
"Kita turut prihatin dan turut berduka cita atas kejadian ini, sehingga personel kita mencoba membantu dengan mengantarkan mereka ke rumah sakit," ujarnya.
Dari pantauan, setelah pihak utusan Ketua DPC PDIP Kota Gunungsitoli, Yanto, menyelesaikan administrasi sewa ambulans di RSUD dr. Thomsen Nias, akhirnya sekira pukul 23.45. Wib, keluarga Hezekieli Giawa alias Ama Fider bersama jasad bayi tersebut diantar menggunakan mobil ambulans. [CKZ]