“Sedang dicari solusinya, itu maksudnya dalam proses,” katanya tanpa bisa memberikan kepastian limit waktu.
Disinggung mengenai mutu dan kualiatas dari pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) dan Box Culvert, berdasarkan pantauan di lapangan terlihat adanya beberapa bagian mengalami retak halus maupun kasar, Faber kembali beralasan belum mengetahui secara pasti kondisi saat ini.
Baca Juga:
Optimisme Pemprov Bengkulu: Perbaikan Jalan Kawasan Liku Sembilan Target Selesai Januari
“Belum bisa berikan tanggapan karena baru tahu informasinya, kami akan cek dulu,” katanya.
Terpisah, ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Satker PJN Wilayah III Provinsi Sumatera Utara A. Halim, melalui pesan singkat WhatsApp, belum bersedia memberikan tanggapan.
Sebelumnya, warga Desa Hiligawoni, Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara mengungkapkan rasa kecewa atas pelaksanaan pekerjaan peningkatan struktur jalan Laehuwa - Ombolata - Tumula - Faekhuna’a di Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara, senilai Rp 32 Miliar yang tak kunjung selesai.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Ungkapkan Dapat Ribuan Aduan Jalan Rusak Melalui Media Sosial
Akibatnya, rumah-rumah warga di sepanjang jalan itu dipenuhi debu yang beterbangan ketika setiap kendaraan yang melintas. Hal ini disebabkan material proyek dari pekerjaan tersebut berserakan di pinggir jalan.
Sehingga mengakibatkan polusi debu cukup parah dan membahayakan kesehatan warga.
“Sebagai warga kami sangat kecewa mendengar di media sosial kabar jika proyek yang pernah ditinjau Presiden Jokowi ini sudah diputus kontrak,” kata Edison Lase, Kepala Desa Hiligawoni, Edison Lase, Rabu (11/1) sore.