WahanaNews-Nias | Di Kepulauan Nias saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat, namun para pelaku usaha masih mengelola usahanya secara konvensional, hal ini diungkapkan Anggota DPR RI, yang juga selalu Ketua Yaperti Universitas Nias (UNIAS), Marinus Gea, SE.,M.Ak., hadir sebagai keynote speaker pada saat acara workshop tentang perpajakan yang difasilitasi oleh Fakultas Ekonomi UNIAS kerjasama dengan Partner Your Tax (Y-Tax) Jakarta.
Dalam kesempatan itu, ia juga memberitahukan bahwa ke depan ini akan ada sebuah kebijakan dan saat ini sedang dirancang Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Baca Juga:
Rafael Alun Bersama Istrinya Didakwa Terima Gratifikasi Sebesar Rp16,6 Miliar
"Karena saat ini sedang dirancang aturan bahwa setiap pribadi secara otomatis akan mendapatkan Nomor Wajib Pajak melalui identifikasi NIK," kata Marinus Gea, di Kampus FE UNIAS, jalan Karet, Nomor 30, Kelurahan ilir, Kota Gunungsitoli, Minggu (29/5/2022) sore.
Menurutnya, konsep yang dibuat tersebut sangat menguntungkan masyarakat, karena tidak ada lagi nanti orang yang sembunyi-sembunyi korupsi dan sebagainya.
Bukan hanya itu, ia mengajak agar Kebijakan-kebijakan ini harus disikapi, hal ini beranjak dari kejadian-kejadian akibat dari sengketa perpajakan yang muncul di Nias menjadi topik.
Baca Juga:
Pemkab Pakpak Bharat Kerja Sama dengan Kanwil DJP Provsu, Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan
"Contoh yang diberitakan serta dibicarakan di pemerintah pusat, bagaimana di Pulau Nias ini terjadi pembunuhan, terjadi percekcokan, terjadi pelimpahan (pelimpahan pajak) dari yang pintar dilimpahkan kepada yang kurang mengerti sehingga tanggungannya ditanggung oleh yang tidak mengerti, itulah yang menjadi persoalan-persoalan kita," ujar Politisi Partai berlambang banteng ini.
Oleh karenanya, lanjut Marinus, hal ini perlu disosialisasikan kepada para pelaku-pelaku usaha di Kepulauan Nias, karena dari pengamatannya di Kepulauan Nias saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat, masyarakat Nias semakin maju melakukan usaha-usaha perdagangan tapi sering kali hanya dilakukan secara konvensional.
"Jika pelaku usaha maju maka orang Nias juga akan maju, karena itu salah satu indikator berkembangnya pengusaha maka pembangunan di daerah itu akan berkembang," jelasnya.
"Di mata Negara, pengusaha itu seseorang yang sangat eksklusif, mengapa? karena fungsinya para pengusaha adalah menampung tenaga kerja dan membayar pajak," ujarnya.
Mengutip Presiden Amerika Abraham Lincoln, ia mengatakan dalam hidup ini yang pasti hanya dua yaitu "kematian dan pajak".
Sebagai informasi, acara workshop tersebut digelar FE UNIAS kerjasama dengan Partner Your Tax (Y-Tax) Jakarta, bertindak sebagai moderator, Apriman Hura, S.E., M.M., kemudian sebagai keynote speaker, Managing Partener Y-Tax Jakarta (Konsultan Pajak), Yolanda Ferida, S.Pn., Anggota DPR RI, yang juga selalu Ketua Yaperti UNIAS, Marinus Gea, SE.,M.Ak, dan Bupati Nias sekaligus sebagai Ketua Pembina Yaperti UNIAS, Ya'atulo Gulo, S.E., S.H., M.Si.,
Turut hadir, Ketua Pengawas Yaperti UNIAS, Samson P. Zai, S.H., M.H., Pj. Rektor UNIAS, Eliyunus Waruwu, S.Pt., M.Si., diikuti oleh sejumlah pelaku usaha (Pengusaha), para Dosen, Senat FE UNIAS dan sejumlah mahasiswa FE UNIAS. [CKZ]