WahanaNews-Nias | Menjelang Kongres KSPSI yang rencanannya akan digelar pada 30-31 Maret 2022, dukungan kepada Yorrys Raweyai kembali memimpin Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) terus mengalir.
Dengan dukungan bulat ini, hampir pasti Yorrys akan terpilih kembali secara aklamasi. Kongres ini sebelumnya telah direncanakan digelar pada 16-17 Februari lalu, namun tertunda karena adanya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) DKI Jakarta pada level 3-4, maka Kongres urung digelar.
Baca Juga:
Biodata Arnod Sihite Ketua Umum Parsadaan Toga Sihite Boru Sedunia: Aktivis dan Politisi
Sekretaris Steering Commite Kongres KSPSI Arnod Sihite membenarkan hal tersebut dalam keterangnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/3).
“Benar bahwa Pak Yorrys Raweyai mendapat banyak dukungan sejauh ini untuk kembali memimpin KSPSI. Kami mendapat banyak aspirasi tersebut yang tentunya kami tampung untuk dibawa dalam Kongres,” ungkap Arnod.
Dukungan tersebut ungkap dia menjadi bukti bahwa sosok Yorrys masih dibutuhkan untuk memimpin KSPSI sekaligus menjadi bukti bahwa Yorrys masih menjadi magnet pemersatu dengan ketokohan beliau dalam memajukan KSPSI periode 2022-2027.
Baca Juga:
Soal Kisruh Kadin, Andi Gani Yakin Jokowi Tak Cawe-cawe
Dijelaskan Ketua Umum DPP PPMI KSPSI tersebut bahwa peserta yang akan menghadiri kongres berasal dari 24 Daerah Provinsi dan 14 Federasi Serikat Pekerja Anggota.
Dari berbagai informasi yang dihimpun mereka sudah membangun komunikasi agar Yorrys Raweyai bersedia dicalonkan kembali sebagai ketua umum KSPSI.
“Tentu saja hal ini bukan tanpa alasan. Alasan utamanya karena tentu karena beliau sudah berjasa banyak untuk kemajuan KSPSI,” sambungnya.
Terkait klaim sepihak kepemimpinan Jumhur Hidayat sebagai Ketua Umum KSPSI kata Arnod tidak perlu dihiraukan karena saat ini federasi yang sempat bergabung dengan kelompok Jumhur (kelompok yang telah melaksanakan kongres secara inkonstitusional) sudah kembali masuk rumah besar KSPSI kepemimpinan Yorrys.
Dijelaskan Arnod, beberapa federasi yang bergabung kepada kelompok Jumhur hanya elitnya aja, sementara pemilik suara yang sebenarnya (grass root) tetap bergabung dengan Yorrys.
Hal ini dibuktikan dengan serikat pekerja anggota yang sudah melakukan Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional luar biasa seperti Serikat pekerja anggota Tekstil sandang dan Kulit (TSK), SPA Farmasi dan Kesehatan (Parkes), SPA Pertanian dan Perkebunan KSPSI serta masih ada beberapa federasi anggota, kelompok pekerja yang menginginkan bergabung dengan KSPSI Yorrys.
Pada Kongres kali ini Arnod Sihite sebagai sekretaris Steering committe dan Bibit Gunawan sebagai ketua Steering committe akan menampung semua masukan untuk dibawa dalam kongres nanti.
“Dan semoga saja beliau (Yoris Raweyai) bersedia dicalonkan kembali. Kalau melihat dukungan yang ada harusnya beliau terima dan bisa juga aklamasi,” ucapnya.
Sampai saat ini persiapan kongres sudah matang dan masih menunggu konfirmasi kehadiran Presiden Jokowi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ida Fauziah, Ketua Umum Apindo, Ketua Umum Kadin, Direktur utama BPJS Ketenagakerjaan, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Direktur ILO untuk Indonesia, lembaga Tinggi negara dan stakeholder lainnya.
“Kita semua berharap agar persiapannya berjalan lancara dan acara dapat berjalan dengan sukses sesuai waktu yang telah direncanakan,” kata Arnod.
Pada kesempatan yang sama dalam sambutannya di Musyawarah Nasional SPA Farmasi dan Kesehatan (Farkes) KSPSI seluruh Indonesia, Yorrys Raweyai menegaskan pentingnya mengevaluasi buku pintar yaitu Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga dengan mengikuti arah perkembangan teknologi.
Hal ini penting menurut dia sebagai legacy untuk mewujudkan bina lindung dan sejahtera yang mandiri, profesional, kuat dan modern di era digital dengan mendorong generasi-generasi muda untuk tampil ke depan dengan bersama-sama dan konsisten mendukung pemerintah yang sah.
“Bukan hanya itu KSPSI juga harus hadir sebagai subjek pembangunan bangsa dan memberikan kritik dan solusi untuk kemajuan bangsa agar apa yang menjadi masalah bangsa ini dalam regulasi, korupsi dan ketenagakerjaan dapat terselesaikan dengan baik,” pungkasnya. [CKZ]