Nias.WahanaNews.co | Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, memberikan penghargaan Apresiasi Kekayaan Negara 2021 kepada sejumlah kementerian dan lembaga maupun stakeholder.
Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang mampu menjaga kekayaan negara dalam bentuk Barang Milik Negara (BMN) atau melalui proses lelang.
Baca Juga:
Sri Mulyani Bagikan Pengalaman Atasi Tantangan Pembiayaan Infrastruktur
"Saya ingin menyampaikan selamat pertama-tama kepada seluruh Sekretaris Jenderal, Sekretaris Kementerian, Sekretaris Utama, Jaksa Agung Muda Pembinaan yang telah menerima prestasi, baik di bidang pengelolaan barang milik negara dan kepada para stakeholder. Terutama untuk bidang lelang yang telah menjadi partner di dalam kerja keras kita dalam mengelola barang milik negara dan melaksanakan lelang negara secara cerdas," ucap Sri Mulyani dalam ajang Apresiasi Kekayaan Negara 2021, Senin (15/11/2021).
"Tentu seluruh hasil ini dapat terus diapresiasi, namun tentu kita tidak juga beralasan untuk merasa puas diri dan terlena dengan prestasi yang telah diraih, karena tantangan masih sangat banyak," kata Sri Mulyani.
Kepada para stakeholder yang belum mendapatkan penghargaan maupun prestasi, dia berharap mereka tidak berkecil hati, dan didorong untuk terus mencoba agar seluruh kementerian dan lembaga bisa mengukir prestasi dalam mengelola dan memanfaatkan barang milik negara.
Baca Juga:
Lepas Status Ibu Kota, DKI Bakal Diganti Jadi DKJ
Menurut dia, perlakuan suatu bangsa dan negara di dalam mengelola asetnya menunjukan sikap atau karakter bangsa dan peradabannya.
"Jadi kalau kita sekarang tiap tahun terus berupaya meningkatkan kesadaran bagi seluruh kementerian dan lembaga di dalam mengelola barang milik negara, atau sering disebut kekayaan negara, maka ini sebetulnya upaya kita bersama untuk terus membangun karakter bangsa Indonesia dan peradaban bangsa Indonesia," tuturnya.
"Karena kita memahami bahwa barang milik negara tidak datang begitu saja, tiba-tiba. Barang-barang milik negara, aset negara itu kita peroleh melalui sebuah upaya, proses keuangan negara yang membutuhkan berbagai pengorbanan, bahkan upaya keras untuk bisa mendapatkannya," ujar Sri Mulyani.