WahanaNews-Nias| Lagi-lagi neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus pada Desember 2021. Ini artinya sepanjang 2021, tak sekalipun neraca perdagangan Indonesia defisit.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Desember 2021 sebesar US$ 22,38 miliar atau tumbuh 35,30% (year on year/yoy). Sementara dibandingkan bulan sebelumnya ada penurunan 2,04%.
Baca Juga:
Pj Gubernur Kalbar Harisson Permudah Ekspor Produk Tingkatkan PAD dan Kesejahteraan
Impor Desember mencapai US$ 21,36 miliar naik 47,93% yoyo dan 10,52% mtm. Maka artinya surplus mencapai US$ 1,02 miliar.
"Impor Desember mencapai US$ 21,36 miliar,"kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (17/1/2022).
Konsensus pasar memperkirakan ekspor tumbuh 40,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Baca Juga:
Dorong Optimalisasi SRG: Lagi, Kopi dari SRG Subang Merambah Pasar Uni Emirat Arab
Sementara impor diperkirakan tumbuh 39,7% yoy. Ini membuat neraca perdagangan bakal mengalami surplus US$ 3,05 miliar.
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan ekspor maupun impor memang melambat. Pada November 2021, ekspor melonjak 49,7% yoy dan impor melesat 52,62% yoy. Surplus neraca perdagangan pun agak mengendur, karena pada November 2021 tercatat US$ 3,51 miliar.
Meski demikian, kinerja perdagangan internasional Indonesia sepanjang 2021 patut diacungi jempol. Selama 2021, tidak pernah sebulan pun neraca perdagangan mengalami defisit. Kali terakhir neraca perdagangan berada di teritori negatif adalah pada April 2020. [CKZ]