"Saya ingin Polri, yang selain tangguh dan elegan, yang memeluk rakyat, dicintai anak-anak dan ibu-ibu. Jangan mikir rutinitas atau karir saja. Tetapi punya semangat. Karena Polri penjaga Bhayangkara negara," ujarnya.
Mengenai hal itu, Megawati mengatakan anggota Polri bisa berkaca pada dua mantan Kapolri, Jenderal Hoegeng dan Awaloedin Djamin.
Baca Juga:
Polda Jambi Tebar Semangat Nasionalisme Lewat Pembagian Bendera di Pasar Tradisional
Hoegeng sangat dekat dengan masyarakat, sementara Awaloedin adalah tokoh terpelajar yang juga tak berjarak dengan warga.
"Orangnya merakyat. Dia naik sepeda. Sedangkan Kapolri Awaloedin, dia profesor," kata Megawati.
Pada kesempatan itu, Megawati pun mengatakan, dirinya sering berdiskusi dengan Presiden Jokowi terkait ideologi Pancasila bisa dipraktikkan pada seluruh warga negara.
Baca Juga:
Puslitbang Polri Evaluasi Kendaraan Operasional untuk Perkuat Tugas Samapta dan Binmas di Polda Jambi
Ia mengingatkan, founding fathers telah menetapkan Indonesia berdasarkan ideologi Pancasila, sehingga peserta didik diminta selalu memegang ideologi bangsa.
"Saya berbicara kepada Bapak Presiden, Pancasila sekarang harus dikumandangkan kembali. Karena tidak hanya bagaimana Pancasila diingat sebagai bagian dari memori kita, tapi harus merasuk dalam hati nurani kita sebagai warga bangsa," urai Megawati.
"Jadi harus punya dedikasi. Saya adalah warga negara Pancasilais. Kalian disuruh menangani radikalisme, terorisme," lanjut Megawati kepada 555 peserta.