WahanaNews-Nias | Pemerintah memastikan tak lagi memprioritaskan anggaran kesehatan untuk penanganan Covid-19 pada tahun depan, sejalan dengan situasi pandemi yang berangsur membaik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengemukakan pada tahun depan diharapkan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dalam dua tahun terakhir semakin membaik dan menuju fase endemi.
Baca Juga:
Basuki: Penundaan Kenaikan Tarif Tol Akibat Pandemi, Tak Selalu Salah Pemerintah
"Sehingga ini akan menjadi salah satu hal yang diharapkan akan mengurangi beban dan juga mengurangi tekanan terhadap masyarakat dan perekonomian," kata Sri Mulyani, Kamis (14/4/2022).
Hal tersebut dikemukakan Sri Mulyani usai mengikuti rapat terbatas mengenai rancangan rencana kerja pemerintah dan pagu indikatif tahun 2023 di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Sri Mulyani mengemukakan, dalam tiga tahun terakhir alokasi anggaran kesehatan membengkak sebagai respons pandemi Covid-19. Namun untuk tahun ini, dana kesehatan tidak akan terlalu difokuskan ke penanganan Covid-19.
Baca Juga:
Sri Mulyani Sampaikan Perkembangan Perekonomian Indonesia 10 Tahun Terakhir
"Tahun 2022 ini diperkirakan belanjanya mencapai Rp 255 triliun, di mana Rp 116,4 triliun adalah untuk covid. Karena tahun depan diperkirakan covid tidak lagi menjadi faktor, maka belanja non covid akan menjadi lebih penting," tegasnya.
Pada tahun ini, anggaran kesehatan yang tidak berhubungan dengan penanganan Covid-19 dialokasikan sebesar Rp 139 triliun. Namun untuk tahun depan, akan dikerek antara Rp 155 hingga Rp 193,7 triliun.
"Tujuannya adalah untuk mendukung reformasi di bidang kesehatan yang akan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Terutama dalam memberikan jaminan kesehatan nasional kemudian meningkatkan kesiapsiagaan kesehatan," katanya.