NIAS.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aksi premanisme yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) disebut sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan gagalnya investasi di Indonesia, dengan nilai kerugian yang dikabarkan mencapai ratusan triliun rupiah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti persoalan ini dengan melakukan pendataan terhadap ormas yang terlibat dalam aksi premanisme.
Baca Juga:
Ormas Ganggu Investasi, Menteri BKPM Dorong Dialog dengan Masyarakat
"Tentu kita akan lihat satu per satu. Banyak yang sedang kami inventarisir," ujar Airlangga saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025) malam.
Keluhan terhadap aksi ormas ini pertama kali disuarakan oleh para pengusaha di kawasan industri.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, menyampaikan bahwa banyak ormas meminta jatah atas berbagai kegiatan bisnis, termasuk dalam pengelolaan limbah.
Baca Juga:
Keributan Dua Kelompok Ormas di Ciledug Kota Tangerang Viral Masalah Lahan Parkir
"Begitu investor menentukan kavling untuk limbah, ormas langsung datang dan meminta bagian. Mereka bilang, 'Pak, ini buat saya ya, buat saya'," ungkap Sanny dalam Dialog Nasional HKI di Kantor Kemenperin, Kamis (6/2/2025).
Para pengusaha sebenarnya telah berupaya mengatasi masalah ini dengan melibatkan kepala desa untuk menentukan kavling yang digunakan dalam pengelolaan limbah.
Namun, cepatnya pergantian kepala desa membuat masalah ini terus berulang.