“Saya melihat apa yang sudah dilakukan pemerintah perlu ditingkatkan. Jika tidak, bisa dipertahankan tapi sekali lagi kebijakan itu harus sensitif terhadap kepentingan rakyat kecil bukan semata orang elit,” ucapnya.
Salah satu contoh keberpihakan kepada masyarakat ekonomi atas atas adalah jalan tol, dimana jalan tersebut sebagian besar dinikmati oleh para pemilik mobil. Untuk itu, keberpihakan pemerintah harus ditunjukkan dengan memberikan fasilitas bagi masyarakat kecil berjualan di area jalan tol, bukan sepenuhnya kepada pebisnis besar seperti Indomaret dan Alfamart.
Baca Juga:
Pastikan Jalan Nasional dan Jembatan di Sulsel Siap Dilalui Selama Nataru, Kementerian PU: 96,45% Dalam Kondisi Mantap
“Misalnya jalan tol, umumnya kan itu digunakan untuk mereka yang punya kemampuan ekonomi ke atas. Saya kira pemerintah perlu menghidupkan ekonomi. Menghidupkan ekonomi kecil,” jelasnya.
“Misalnya, berani tidak pemerintah memfasilitasi pedagang kecil di jalan tol yang selama ini dikuasai oleh mini market seperti Indomaret dan Alfamart,” tambahnya.
Terkait dengan tingginya pertumbuhan investasi di luar pulau Jawa, Jalaluddin berharap hasil dari investasi tersebut ikut dinikmati oleh masyarakat kecil, bukan sekedar menguntungkan investor dan pihak-pihak tertentu.
Baca Juga:
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi
“Singkatnya, pertumbuhan investasi wajib dinikmati juga orang kecil,” jelasnya.
Jalaluddin pun berharap, dengan masifnya pembangunan infrastruktur dan tingginya investasi di wilayah timur Indonesia ini membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat. Oleh sebab itu, perlu ada ketegasan dalam kebijakan Pemerintah agar rakyat kecil ikut menikmati hasil dari investasi tersebut.
“Apakah ada aturan yang mampu memberi jaminan kepada rakyat kecil untuk bisa menikmati pertumbuhan investasi tersebut. Maka Pemerintah perlu memperhatikan hal itu,” tutupnya melansir WahanaNews.co. [rgo/CKZ]