Nias.WahanaNews.co | Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan ekonomi Indonesia diperkirakan bakal tumbuh kuat pada tahun 2022, berada di level 4,7 persen sampai 5,12 persen.
"Artinya kita akan berada pada kondisi yang optimis menuju pada perbaikan ekonomi di 2022 dibandingkan 2021," ujar Peneliti Utama Pusat Riset Ekonomi BRIN Agus Eko Nugroho dalam Media Briefing Outlook Perekonomian Indonesia 2022 secara daring di Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Baca Juga:
Apindo Ungkap Penyebab Tutupnya Banyak Pabrik dan PHK di Jawa Barat
Proyeksi tersebut berdasarkan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2021 yang kemungkinan akan berada di kisaran 3,54 persen, sehingga secara keseluruhan tahun ini akan berada pada konsisi optimis di level 3,3 persen.
Dari sisi pengeluaran, Agus menilai penyumbang penguatan perekonomian pada 2022 akan berasal dari perubahan manajemen inventori.
"Peningkatan agregat demand itu lebih diantisipasi oleh pengusaha dan sektor riil kita dengan perubahan inventori, sehingga pertumbuhan yang dihasilkan itu mungkin memiliki dampak yang rendah pada peningkatan inflasi," tuturnya.
Baca Juga:
Sejarah UMKM Nasional, Roda Penggerak Perekonomian Indonesia
Menurut dia, perubahan inventori menjadi faktor penting sejak triwulan I hingga triwulan III 2021 meski tidak relatif tidak signifikan, tetapi sangat penting perannya dalam pengeluaran dari aspek pembentukan modal bruto.
Karena itu, hal tersebut terlihat dari peningkatan mesin dan perlengkapan untuk mendukung investasi di sektor manufaktur, sehingga harapannya optimisme pertumbuhan ekonomi tahun 2022 akan tetap kuat.
Sementara jika dilihat dari sektornya, Agus menyebutkan penyumbang penting perekonomian di tahun depan adalah pengeluaran di sektor makanan, minuman, restoran, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan pendidikan.