Nias.WahanaNews.co, Gunungsitoli - Tim Kampanye Pasangan Sowa'a Laoli-Martinus Lase (SMART) nomor urut 02, menyindir atas ketidaktahuan pasangan Karya Bate'e-Yunius Larosa bernomor urut 01 yang mempertanyakan dari mana sumber anggaran program "one teacher one laptop" (satu Guru satu laptop) saat debat publik pertama di auditorium STT Sunderman BNKP, Jum'at (25/10/2024) malam.
"Dia (Karya Bate'e) mempertanyakan dari mana uangnya sementara kita sudah tahu sendiri bahwa anggaran untuk Dinas Pendidikan itu ada 20% dari APBD sehingga tidak ada alasan tidak memfasilitasi guru," kata Penasehat Tim Kampanye SMART Damili R Gea kepada wartawan di jajanan malam usai debat publik pertama.
Baca Juga:
Rapat Perdana, Tim Kampanye Paslon SMART Siapkan Strategi Menangkan Pilkada Kota Gunungsitoli
Menurut dia, Visi Gunungsitoli Hebat dengan salah satu program memberikan fasilitas demi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus dapat dilakukan pada tahun pertama dan tahun kedua.
"Kenapa harus kita mulai dari sana? karena sumberdaya manusia menentukan majunya dan hebatnya Kota Gunungsitoli ini untuk mencapai Indonesia Emas 2045," terangnya.
Sementara, Wakil Ketua Tim Kampanye SMART, Agustinus Zega, mengatakan pemberian laptop tersebut telah dihitung secara cermat.
Baca Juga:
Rutin, Kajian Malam Senin: Kitab Siyarus Salihin Taman Iskandar Muda Beji
"Ini realistis, kalau sekarang jumlah guru ada 1.200 orang dengan harga diperkirakan Rp 10 juta per unit maka itu baru Rp 12 miliar",
"Kalau kita laksanakan ini selama 5 tahun maka di situ ada alokasi anggaran kurang lebih 2 sampai 2,5 milyar per tahun, ini bertahap tidak mungkin sekaligus kita membelinya," jelasnya.
Menurut Agustinus, program satu Guru satu laptop adalah sesuatu yang realistis bisa laksanakan dan sangat penting. Apalagi, kata dia, masalah digitalisasi menjadi sesuatu yang wajib.