WahanaNews-Nias | Universitas Nias (UNIAS), berhasil meloloskan salah satu dosennya, Edward Harefa, S.Pd., M.Nat.Sc., mendapatkan pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2023, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek) melalui skema Penelitian Dosen Pemula (PDP).
Pendanaan ini diumumkan secara daring pada tanggal 5 Juni 2023 melalui laman Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA), hal ini diungkapkan Pj. Rektor UNIAS, Eliyunus Waruwu, SPt., MSi., kepada Nias.WahanaNews.co, di kantornya, Jalan Pancasila Nomor 10, Gunungsitoli, Rabu (7/6/2023) sore.
Baca Juga:
787 Mahasiswa Baru UNIAS Ikuti Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus
"Melalui surat dari Kemendikbudristek tertanggal 1 Juni 2023 tentang Pengumuman Penerima Pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2023, salah satu Dosen Universitas Nias yaitu saudara Edward Harefa mendapat kesempatan sebagai salah satu penerimanya," kata Eliyunus Waruwu.
Ia mengatakan hal ini merupakan kegembiraan sekaligus harapan dari civitas akademika UNIAS agar selanjutnya menjadi motivasi bagi dosen-dosen lain dapat ikut berpartisipasi.
“Ini juga merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi serta dapat menjadi salah satu cara peningkatan SDM Dosen UNIAS sehingga lebih kapabel, berintegritas dan memiliki inovasi-inovasi baru yang mendukung visi misi memajukan UNIAS di masa yang akan datang," tambahnya.
Baca Juga:
Terima Izin Buka Prodi Baru Teknik Sipil dari LLDikti Sumut, UNIAS: Terus Berbenah
Terpisah, Edward Harefa, S.Pd., M.Nat.Sc., mengaku terkejut dan tidak menduga akan mendapatkan dana hibah nasional tersebut, hal ini dikarenakan persiapannya yang singkat.
"Terdapat ratusan ribu dosen tingkat nasional yang mengusulkan proposal," katanya sambil tersenyum saat ditemui di kampus FKIP UNIAS.
Pria lulusan dari Tiongkok ini mengaku sangat tertarik mengenai kesetaraan gender dalam dunia pendidikan sedari kuliah.
Ia mengungkapkan, hal inilah yang mendasari topik penelitiannya mengenai “Analisis Hubungan Implementasi Three-Dimensional Science Animation dan Kemampuan Spasial untuk Rekonstruksi Konsep IPA: Studi Pendidikan Berbasis Gender".
Dikatakannya, peserta didik hidup dalam ruang multidimensi sepanjang waktu. Oleh karena itu, kemampuan spasial sangat penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan individu.
"Namun, laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan gender dalam kemampuan ini terutama dalam penggunaan multimedia pembelajaran," terangnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, bukti empiris mengenai dampak jenis multimedia (statis 2D dan animasi 3D) terhadap hasil pembelajaran tidak selalu konsisten.
Oleh karena itu, penelitiannya ini menjawab studi komparasi dengan menguji efek gender dan multimedia belajar terhadap hasil belajar dengan mengontrol kemampuan spasial.
"Hasil yang didapatkan ini dapat menjadi referensi bagi calon pendidik di Nias maupun nasional untuk lebih memfasilitasi peserta didik baik dengan gender berbeda dalam tingkat kemampuan spasial melalui beragama multimedia," sebutnya.
Atas prestasi yang membanggakan ini, Yayasan Perguruan Tinggi Nias, Pimpinan UNIAS memberikan apresiasi dan terus mendorong para dosen UNIAS untuk terus meningkatkan kualitas dirinya serta menjadi pembuktian bagi UNIAS untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. [CKZ]