"Kami tahu bahwa ada kontribusi genetik yang kuat pada area otak, tetapi kami juga tahu bahwa lingkungan sosial dapat memengaruhi otak. Orang-orang yang dilecehkan di awal kehidupan atau yang diabaikan, misalnya, mereka mengalami pengurangan volume amigdala. Itu setidaknya benar pada anak-anak. Jadi bisa jadi gen dan bisa juga lingkungan. Kemungkinan besar, itu kombinasi keduanya," kata Raine.
Menariknya, dalam studi baru, pupil pelaku psikopat merespons secara normal gambar positif seperti pasangan bahagia dan hewan lucu.
Baca Juga:
Ternyata Tanda-tanda Seorang Psikopat Bisa Dikenali Sejak Usia Dini
Hal ini menunjukkan bahwa psikopat mungkin tidak terkait dengan kurangnya emosi, tetapi berkurangnya kepekaan terhadap informasi yang mengancam. [qnt/CKZ]