Mata juga menjadi lebih besar jika kita melihat sesuatu yang menggairahkan, itulah sebabnya pemain kartu sering melihat mata lawan mereka untuk melihat apakah mereka memiliki kartu yang bagus atau tidak.
Namun, hal ini tidak terjadi pada pupil mata orang dengan kecenderungan psikopat. Seorang psikopat cenderung tidak memiliki reaksi yang kuat terhadap sesuatu yang mengerikan, sehingga pupil matanya tidak ikut membesar. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak begitu rentan terhadap perasaan terancam atau takut.
Baca Juga:
Ternyata Tanda-tanda Seorang Psikopat Bisa Dikenali Sejak Usia Dini
"Pupil mata telah lama diketahui sebagai indikator gairah seseorang. Pupil biasanya membesar ketika sebuah gambar mengejutkan atau membuat kita takut. Namun, respons fisiologis terhadap ancaman ini berkurang pada pelaku psikopat. Ini bisa memberi kita penanda fisik yang jelas untuk mengenali psikopat," kata Dan Burley dari Fakultas Psikologi Universitas Cardiff.
Para ahli juga mengindikasikan bahwa psikopat tidak mengalami emosi seperti yang kita alami. Misalnya, Adrian Raine, seorang profesor kriminologi di University of Pennsylvania dan ahli psikopat, mengatakan bahwa psikopat cenderung tidak memiliki rasa takut.
"Psikopat lebih cenderung menjadi pencari sensasi. Anda tahu, psikopat senang melakukan hal-hal yang berani. Itu karena mereka tidak memiliki rasa takut dan tidak memiliki hati nurani," paparnya.
Baca Juga:
4 Tanda Seseorang Bukan Orang Baik Menurut Psikologi, Salah Satunya Sering Bermain Sebagai Korban
Kondisi biologis seorang psikopat
Amigdala adalah area otak tempat manusia memproses emosi. Pada orang psikopat, area ini lebih kecil hingga 18%.
Psikopat menunjukkan minimnya aktivitas pada bagian utama otak, termasuk amigdala yang berperan penting dalam mengolah emosi, seperti rasa takut, marah, dan senang.