“Baru setelah itu datang mobil Damkar lainnya dibantu mobil tangki dari BPBD dan juga Polres NIas,” ujarnya.
Menurutnya, peralatan Damkar yang digunakan pada saat itu tidak memenuhi standar, karena banyak selang yang mengalami kebocoran dan kepala selang untuk menembakkan air juga sering lepas.
Baca Juga:
Saat Ibadah, Gereja Pentakosta Lau Mil Dairi Terbakar
“Akibatnya air terbuang begitu saja, tidak tepat sasaran,” katanya.
Atas kejadian ini, Feriaman Harefa alias ama Prince berharap kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli untuk meng-upgrade peralatan Damkar dan juga personel yang ditempatkan benar-benar terlatih.
“Jujur saya merasa kesal, harapan kami Pemerintah Kota Gunungsitoli agar mempersiapkan peralatan dan personel yang memadai, sehingga kalau ada bencana seperti begini sudah siap dan sigap agar kejadian ini tidak terulang lagi,” harapnya.
Baca Juga:
Ruang Komputer dan 2 Kelas SMPN 1 Tigalingga Terbakar
Tambah dia memberitahukan atas kejadian tersebut terdapat 4 rumah yang mengalami kebakaran.
Ia membantah jika hanya 3 rumah yang terbakar seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Gunungsitoli, Krisman Daeli.
“Bukan tiga rumah, tapi empat rumah,” pungkasnya.