WahanaNews-Nias | Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu, menanggapi tudingan Wakil Bupati Nias Barat, Era Era Hia yang mengatakan dirinya tidak komitmen dan mengaku telah menghabiskan biaya saat Pilkada 2020 yang lalu dari kantongnya sendiri.
"Itu seperti kekanak-kanakan, kalau anda [Era Era Hia_red] tidak mau rugi, tidak mau keluar biaya, berhenti berpolitik," tegas Khenoki Waruwu, kepada Nias.WahanaNews.co, melalui selulernya, Rabu (3/8) malam.
Baca Juga:
Usai Sertijab Sekda Nias Barat dan Turun Lapangan, Bupati Khenoki Waruwu Ngaku Capek
Ia menyesalkan kenapa hal ini tidak di sampaikan oleh wakilnya sebelumnya kepadanya sebagai calon bupati pada saat itu.
"Kenapa tidak ngomong sebelumnya, kok baru sekarang," katanya
“Itu tidak kita bantah kalau sudah mengeluarkan biaya, tapi kalau dia bilang hanya dia yang mengeluarkan biaya, itu tidak benar juga. Bukan hanya dia yang mengeluarkan biaya, itu pribadinya, saya juga secara pribadi sudah mengeluarkan biaya,” ujar dia.
Baca Juga:
Digadang-gadang Gantikan Fakhili Gulo Jadi Sekda Nias Barat, Sozisokhi Hia Buka Suara
Dikatakannya, bahwa untuk memenangkan Pilkada 2020 yang lalu, ia sudah memupuk bahkan mengeluarkan biaya sejak 2004.
“Sudah puluhan tahun saya pupuk politik ini, sudah berapa biaya yang saya keluarkan, tidak bisa saya hitung. Bukan saat pilkada bagi-bagi uang, tapi jauh sebelum itu sudah saya pupuk, kita berbuat dulu ke masyarakat,” katanya.
“Makanya saya tidak pernah kalah dari dulu, karena kita sudah pupuk dan berbuat ke masyarakat, bukan bagi-bagi uang saat pilkada!” tegasnya.
Menurutnya, apapun biaya yang sudah dikeluarkan secara pribadi maka itu menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing.
"Panik orang ini saya lihat, tidak ada angin tidak ada hujan. Kok begini orang ini ya," katanya sembari tertawa.
"Apa tujuannya?, ya kalau dia mau maju ke depan bukan begini caranya, mana mau dipilih orang dia itu kalau tidak mau keluar biaya, misalnya ketemuan, makan dan minum. Konyol lah wakil saya ini," katanya.
Selain soal biaya atau cost politik, Khenoki Waruwu juga merasa heran dan terkejut terkait pernyataannya wakilnya yang mengatakan tidak difungsikan atau diberikan kewenangan dalam kapasitasnya selaku Wakil Bupati.
"Dia telah mempermalukan dirinya sendiri. Sudah saya libatkan dia kok, tapi dia tidak tahu kerjanya, coba saja cek facebooknya, itu Era Era Story, di kegiatannya dia bilang disuruh bupati, petunjuk bupati, itu saja yang menjawab apakah dia sudah saya fungsikan. Coba cek!, mulai awal kami bekerja sampai kemarin ini, silahkan dibuka," ujarnya.
Ia mengungkapkan selama pemerintahannya telah berhasil meraih beberapa prestasi seperti WTP dari BPK dan masih banyak lainnya.
Dinilainya, sikap wakilnya tersebut terkesan seakan-akan mau menghancurkan pemerintahan saat ini.
“Baru nongol dia di Nias Barat ini, harusnya dia bersyukur saya ambil sebagai calon [pasangan_red] saya,” ketus.
Khenoki Waruwu pun tak habis pikir dengan sikap wakilnya tersebut dan tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya.
“Saya heran, saya tidak tahu apa penyebabnya, apakah hasutan orang?” ujar dengan terheran-heran.
“Aneh Wakil Bupati ini,” katanya sambil tertawa.
Sebelumnya, Wakil Bupati Nias Barat, Era Era Hia, mengungkapkan rasa kecewa atas sikap Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu, tidak komit dengan kesepakatan yang pernah mereka buat di kala maju dalam Pilkada Nias Barat 2020.
"Bagi saya sikap bupati itu tidak komitmen terhadap kesepakatan," kata Era Era Hia, kepada Nias. wahanaNews.co, Rabu (3/8) siang.
Lebih jauh, Era aera Hia menuturkan, kesepakatan dengan Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu dibuat saat mereka hendak maju Pilkada 2020 yang lalu.
Kesepakatan itu dibuat karena belajar dari pengalaman hubungan bupati dan wakil bupati sebelumnya.
"Kita buat [kesepakatan_red], namanya saja pasangan. Karena pasangan, kemudian juga waktu itu belajar dengan pengalaman hubungan bupati dan wakil bupati sebelumnya, yang sama sekali bupati tidak memberikan kewenangan kepada wakilnya, maka pada saat itulah kita sepakat," ujarnya.
Era Era Hia mengatakan, jika pun pada waktu itu tidak ada kesepakatan, maka sudah pasti ia tidak akan mau berpasangan dengan Khenoki Waruwu.
"Karena waktu itu juga saya tidak mau kalau mencalonkan bersama dia kalau seandainya tidak ada kesepakatan, harus jelas. Karena sudah jelas disepakati bersama, maka kami bersama-sama ke kantor notaris," imbuhnya.
Yang pastinya, kata dia, implementasinya sampai saat ini hampir tidak pernah terjadi sesuai dengan kesepakatan.
"Contohnya pembagian pelimpahan kewenangan terhadap dinas, di Undang-Undang pemda itu jelas dan diatur lebih lanjut dalam keputusan bupati," ujarnya.
Justru, lanjut Era Era, saat ini malah ia tidak pernah dilibatkan pada saat pembahasan pejabat.
"Nanti saya tahu setelah dilantik, padahal dikesepatan kami hal-hal strategis pengangkatan dan mutasi pejabat, bupati wajib melibatkan wakil bupati," ujarnya.
Era Era Hia pun menceritakan bagaimana awalnya perjuangannya saat bertarung di Pilkada 2020 yang lalu. Ia mengatakan, hampir semua pembiayaan dikeluarkan olehnya.
"Kalau pembiayaan hampir semua saya, kalau Khenoki Waruwu hanya membiayai kepentingan pribadinya dan tamunya," sebutnya.
Adapun pembiayaan tersebut mulai dari administrasi partai politik, sosialsasi, operasional tim, saksi.
"Itu komponen biaya pilkada, semua itu saya yang bayar, 100 persen saya yang bayar itu," kata dia.
Ia menjelaskan, beberapa komponen pilkada yang dibiayainya antara lain, menyelesaikan administrasi parpol, sosialisasi terdiri dari baliho, spanduk, kelender, biaya pasangnya, biaya distribusi dan juga pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
"Itukan sosialisasi, semuanya saya juga, kemudian biaya operasional posko tiap bulan, saya juga yang bayar itu semua, lalu biaya saksi semuanya saya yang bayar," bebernya dengan enggan menyebutkan berapa nilai budget yang di rogoh dari koceknya.
"Kurang elok kalau saya menyebutkan nilainya," katanya.
Melihat sikap bupati yang tidak mentaati kesepakatan tersebut, Era Era Hia mengungkapkan masih berpikir jika akan berpasangan dengan Khenoki Waruwu di Pilkada 2024 mendatang.
"Berpasangan atau tidak itu tergantung kecocokan dan sama-sama memahami kepentingan, yang penting harus sama-sama nyaman dan itu masih lama, karena masalah pilkada urusan partai politik," ujarnya.
Sebagai informasi, kesepakatan bersama antara Khenoki Waruwu dan Era Era Hia pada pelaksanaan pilkada Nias Barat Tahun 2020, dibuat di Tanggerang pada tanggal 27 Oktober 2020, yang ditandatangani dihadapan Notaris Haji Iswandi Aswar.
Pada point 1 (satu) huruf b menyebutkan menjalankan pemerintahan secara bersama-sama termasuk dalam hal memutuskan hal-hal yang strategis, seperti penyusunan dan penetapan peraturan Bupati dan Peraturan Daerah, pengangkatan dan mutasi pejabat, penetapan program pembangunan, Bupati wajib melibatkan Wakil Bupati.
Kemudian, pada huruf c, Wakil Bupati diberikan kewenangan yang diatur lebih lanjut melalui Peraturan Bupati tentang pendelegasian Kewenangan kepada Wakil Bupati untuk mengurus dan mengatur penuh dalam hal pengangkatan pejabat dan penetapan atau pengawasan anggaran pada OPD antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kecamatan Sirombu, Kecamatan Lahomi dan Kecamatan Mandrehe Barat.
Dalam melaksanakan kewenangan tersebut, Wakil Bupati bertanggungjawab kepada Bupati serta dilaksanakan dengan mempedomani peraturan yang berlaku. [CKZ]