Nias.WahanaNews.co, Nias Barat – Musyawarah Daerah (Musda) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Nias Barat yang dilaksanakan, di Tokosa Hall, Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi, Nias Barat, Sabtu (7/10/2023) siang, diwarnai kericuhan.
Sekira pukul 14.00 wib, sebelum kegiatan Musda dimulai, terdapat beberapa oknum Perawat baik dari unsur ASN maupun honorer melakukan protes keras menolak Musda tersebut dilaksanakan.
Baca Juga:
Punguan Sibagariang Boru Kota Medan Sekitarnya Siap Gelar Ibadah Hari Doa dan Pelantikan Pengurus Baru di Medan 14 Juli 2024
Para Perawat menyampaikan protesnya penolakan atas pelaksanaan Musda PPNI dihadapan Ketua DPW PPNI Provinsi Sumatera Utara, Mahsur Al Hazkiyani. [WahanaNews/Yonimasari Hulu].
Kericuhan sempat memanas, saat salah seorang oknum Perawat yang mencoba menurunkan spanduk dengan menarik paksa hingga hampir jatuh.
Mereka menolak Musda tersebut dilaksanakan karena tidak sesuai dengan AD/ART PPNI. Akibatnya, Musda tersebut batal dilaksanakan.
Baca Juga:
Selamat atas Musyawarah Daerah IPeKB dari Kepala BKKBN Sultra
Ketua DPW PPNI Provinsi Sumatera Utara, Mahsur Al Hazkiyani, yang hadir di lokasi Musda mencoba menengahi dengan memberi kesempatan kepada para Perawat untuk menghunjuk dua orang rekannya melakukan dialog.
Namun lagi-lagi para Perawat itu menolak berdialog karena menurut mereka Musda tersebut tidak sesuai dengan mekanisme dan AD/ART.
Salah seorang Perawat mengatakan bahwa pelaksanaan Musda ini sudah tidak sesuai dari komunikasi sebelumnya dengan Ketua DPW PPNI Sumut.
“Boro-boro Pak Ketua DPW Mahsur Al Hazkiyani melakukan komunikasi sementara proses awal musdanya saja pun sudah salah”,
“Jadi, bukan kami peserta Perawat ini tidak mau ada Pak Mahsur, tidak mau ada Pak Aswin, tidak mau ada karateker Nias Barat, tetapi kenapa di kangkangin SK-nya sendiri,” sebut Perawat itu.
Perawat itu mengingatkan jangan sampai nantinya ada isu di media sosial mengatakan Perawat Nias Barat menolak Musda.
“Tidak! kami mau ada DPD di Nias Barat, bahkan setelah Pak Mahsur sebagai Ketua DPW sudah berpikir kembali nantinya setelah pulang dari Kepulauan Nias untuk membentuk kembali kami siap mendukung,” tegasnya.
Tak hanya itu, salah seorang Perawat mengaku sebagai Ketua Panitia yang telah dipilih sebelumnya, Darniati Mendrofa, merasa keberatan karena tidak dilibatkan dalam proses pelaksanaan Musda.
Ia mengatakan sejak dipilih sebagai Ketua Panitia pada tanggal 15 Juli 2023, pihak Karetaker tidak pernah melakukan kordinasi.
“Tidak ada gerakan yang mana dari karateker itu sebenarnya Ketuanya itu mengkoordinasikan di setiap DPK dan memilih siapa DPK yang menghantar Musda hari ini,” kata Darniati Mendrofa.
Anehnya, pada hari Sabtu (30/9/2023) siang, ada surat udangan rapat Pleno yang akan dilaksanakan pada pukul 16.00 Wib.
“Di rapat pleno itu saya diundang, kebetulan saya di Gunungsitoli, surat undangannya berikan siang dan plenonya jam 4 sore. Jadi kami kaget, kok secepat itu dan surat undangan itu pun hanya pak Aswin yang tandatangani,” ujarnya.
“Inti protes saya hari ini kenapa saya tidak dilibatkan sebagai Panitia sementara saya sudah dipilih oleh teman-teman, ada apa?” tanyanya dihadapan Ketua DPW PPNI Provinsi Sumatera Utara, Mahsur Al Hazkiyani.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Karater pembentukan DPD PPNI Kabupaten Nias barat, Aswin, membuka Musda secara resmi ditandai dengan mengetuk palu sebanyak tiga kali.
Namun kemudian Aswin menyampaikan bahwa Musda DPD PPNI Kabupaten Nias Barat kali ini tidak dapat dilanjutkan karena tidak kuorum.
“Karena kourum tidak sesuai dengan pasal 3 Bab 3, maka Musda DPD PPNI Kabupaten Nias Barat akan kami kembalikan kepada pengurus wilayah PPNI Sumatera Utara, Musda ini kami nyatakan ditutup sampai waktu yang tidak bisa kami tentukan,” kata Aswin.
Dari pantauan Nias.WahanaNews.co, pada Musda tersebut, Kapolsek Sirombu, O. Daeli beserta personel melakukan pengamanan di lokasi kegiatan. Musda pun bubar secara tertib hingga pukul 16.15 Wib.
[Redaktur: Sabarman Zalukhu]