"Jaraknya sekitar tiga meter, diduga korban terjatuh saat sedang memetik kelapa, mengingat ditemukan alat bantu panjat serta parang yang biasa digunakannya dan juga dikuatkan adanya informasi dari warga menyebut bahwa korban memiliki kebiasaan memanjat pohon kelapa, bahkan pada malam hari," ujarnya.
Berdasarkan keterangan salah seorang saksi inisial FT, penemuan mayat ini bermula saat saksi sedang berkumpul bersama keluarga di rumah warga setempat yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban sekitar pukul 11.00 Wib.
Baca Juga:
Polres Metro Depok Ekshumasi Mayat MAA, Bocah 6 tahun yang Tewas Dipukuli Ibu Tiri
Saat itu, saksi FT mencium bau busuk yang menyengat dan karena penasaran ia mencari sumber bau tersebut.
Ketika FT sedang melakukan pencarian, ia bertemu dengan saksi lainnya inisial DT. Kemudian mereka bersama-sama menelusuri arah bau hingga ke rumah korban.
Setelah mendapati rumah korban dalam keadaan tertutup rapat, mereka menuju ke belakang rumah.
Baca Juga:
Negeri! Selama 20 Tahun Ibu di Jepang Simpan Mayat Putrinya di Freezer
Sekitar 15 meter dari rumah, mereka menemukan sesosok mayat dalam posisi terlentang di tanah dengan kondisi membusuk.
Para saksi kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa dan keluarga korban.
Atas peristiwa ini, sambung Elitonius Hulu mengatakan bahwa pihak keluarga menyatakan tidak keberatan dan menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah.