Nias.WahanaNews.co | Video amatir yang diunggah oleh seseorang yang mengaku bernama Condrat Sinaga di Facebook mendadak viral.
Berbagai kecaman disampaikan oleh netizen dan masyarakat Nias atas pernyataan dalam video amatir yang diposting oleh akun facebook Condrat Sinaga pada tanggal (12/10/2021), berdurasi 13 menit 57 detik, dinilai menyebarkan hate speech bernuansa sara yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa serta dapat memicu konflik horizontal.
Baca Juga:
Menkumham RI Resmikan 68 Kelurahan Sadar Hukum DKI Jakarta
Dalam video yang diperoleh Nias.Wahananews.co, dengan jelas oleh seseorang yang mengaku bernama Condrat Sinaga, menceritakan bahwa ia telah berbincang dengan salah seorang pendeta di Kota Medan yang mengatakan bahwa budaya Nias (Tari Perang) sangat rentan terhadap masuknya iblis.
Bukan hanya itu, Condrat Sinaga juga mengatakan bahwasannya di Nias masih berlaku hukum yang menghormati orang tua. Jika anak laki-lakinya menikah, maka harus memberikan kepada orang tua (Ayah), keperawanan istrinya (Pengantin Perempuan).
Screenshot video Condrat Sinaga
Baca Juga:
Yasonna Laoly Promosi dan Mutasi 120 Pimpinan Tinggi Pratama di Kemenkumham
Selain dinilai menghina dan merendahkan suku Nias, baik secara adat dan budaya, Condrat Sinaga tersebut juga diduga melontarkan tudingan atau tuduhan yang berpotensi bermuatan menyerang kehormatan dan fitnah terhadap salah satu tokoh besar masyarakat Nias, Yasonna H. Laoly, yang diketahui saat ini menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkum HAM) Republik Indonesia dan Yamitema Tirtajaya Laoly yang juga merupakan anak dari Yasonna H. Laoly.
Berikut transkrip video yang dikutip dari menit 04.22 sampai dengan menit 09.44 :
Saya Condrat Sinaga, 2014 yang silam, itu saya adalah wakil ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Ranting Medan Selayang dengan Ketua saya adalah Yamitema Tirtajaya Laoly.
Dia sebagai ketua PAC Medan Selayang dan saya sebagai satu-satunya Wakil Ketua dari di antara 12 Wakil Ketua, saya satu-satunya yang aktif dan saya mengeluarkan uang untuk operasional organisasi.
Saya pergi mensukseskan Jokowi ke rapat-rapat, mensukseskan Jokowi pertama tahun 2014 ke Asrama Haji, itu saya nyetir, mobil saya mobil tua seperti itu dan sebagainya.
Dan kemudian saya mengajak, saya nggak mau uang orang, seperti itu, saya orangnya pekerja keras.
Saya mengajak Yamitema Laoly untuk mengerjakan proyek di Taman Setia Budi Indah, perumahan Taman Setia Budi Indah, ada kenalan disitu ketua.
Oh... si Ode Batubara bang, si Ode itu teman saya ponaan saya, ponaan pak Yopi mendiang, dulu ya masih hidup pak Yopi Batubara seperti itu.
Ok.. mainkan ketua...
Karena saya angkutan sampah, saya sampai sekarang, saya itu pengelola angkutan sampah swasta di Kota Medan.
Kemudian kami sering mengadakan rapat dengan Odi Batubara, Yamitema Laoly dan saya, kami sering tiga orang ber rapat direstoran-restoran.
Nah... kemudian seiring waktu, Yamitema Laoli punya ee... tandatangan kontrak dengan Bapak Yopi Batubara, untuk mengerjakan kebersihan, keamanan dan sebagainya di Tasbi.
Mengelola.. ee.. kehidupan di Tasbi sehari-hari.
Jadi PT. Kani Jaya milik keluarga Pak Yasonna Laoly, itu dipakai untuk, ee…menyelenggarakan kehidupan di Tasbi.
Artinya, menyelenggarakan keamanan, angkutan sampah, tukang sapu dan sebagainya, seperti itu.
Jadi, kemudian saya berangkat ke Inggris.
Nah, setelah saya di Inggris, ternyata ee… kontrak ini didapat oleh Tema Laoly.
Tiga minggu saya di Inggris ini saya kembali ke Medan untuk mengelola angkutan sampah swasta dan akhirnya kami menandatangani, saya dan Yamitema Laoli menandatangani kontrak lima tahun, ya lima tahun.
Jadi, saya CV Solusi, Yamitema Laoly dari PT. Kani Jaya menandatangani kontrak lima tahun untuk saya mengangkat sampah di perumahan Tasbi atas nama Kani Jaya Santosa, seperti itu.
Nah, setelah satu tahun, Yamitema Laoly malah membuang saya, memboikot… ee… dia membajak anggota saya, karena dia menginginkan keuntungan saya gitu.
Saya pulang dari Inggris saya panggil… saya rekrut orang-orang.
Orang-orang yang cocok saya rekrut, saya kreditkan mobil, ada kredit mobil.
Yaa... seperti itu, dan kredit mobil angkutan sampah swasta L300, begitu.
Tapi setelah semua sudah setel, sudah semua berjalan dengan baik, kemudian satu tahun lebih, lebih kurang, itu Yamitema Laoly membajak mereka.
ee… Yamitema laoly menyuruh managernya waktu itu, ee… lupa saya namanya… orang thionghoa yaa…
Untuk memanggil anggota saya untuk menandatangani kontrak perbulan dan itu pun sepihak.
Jadi, anggota saya dibajak, tidak lagi bekerja untuk saya, sehingga saya terbuang dan kerugian saya tol… sampai total minimal satu koma empat miliar rupiah…
Tanpa saya bisa bergerak apa pun, karena saya tau bapaknya adalah seorang Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.
eee… dan juga saya nggak… selain nggak punya kekuatan, ee… kuasa, saya juga gak punya uang untuk… untuk ee… mee… merek… ee… me... me… punya waktu juga untuk ee… dan saya juga sudah tidak mengerti untuk mee… eee... menuntut beliau… seperti itu..
Jadi saya hanya berharap pada Tuhan dan kemudian saya mencoba kepada Hukum Sosial.
Saya mencoba ke Yasonna Laoly, bapak Yasonna Laoly saya tulis di facebooknya untuk membicarakan kerugian saya.
Tapi malah Yasonna Laoly, ee.. marah-marah ke saya, seperti itu.
Yaa.. marah-marah ke saya dan kemudian… ee… ee… malah Yamitema Laoly melaporkan saya ke Unit Cyber Crime Polda Metro Jaya dan Polisi datang ke Kota Medan untuk menjemput saya.
Padahal saya ada di Inggris, seperti itu.
Mereka punya kuasa, seperti itu.
Diberitakan sebelumnya, Akun facebook Condrat Sinaga dilaporkan ke Kepolisian Resor Nias oleh Darwis Zendrato alias Ama Friska. Pasalnya, akun tersebut dinilai memposting video yang bermuatan sara dan menghina suku Nias.
“Ia benar, sudah saya laporkan, tadi jam 11 siang ini saya sudah di ambil keterangan di Sat Reskrim Polres Nias," kata Darwis Zendrato kepada Nias.Wahananews.co melalui selulernya, Minggu (17/10/2021) sore.(SZ)